
SUMEDANG, eljabar.com — Sekretaris Daerah H. Zaenal Alimin membuka kegiatan Loka Karya dan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan pendampingan Rehabilitasi Rekonstruksi PascaBencana Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Sumedang tahun 2016-2018 bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Asri/Asia Plaza Sumedang, Kamis (30/11/2017).
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala BPBD, unsur instansi terkait, unsur Polres, serta undangan lainnya.
Sekda Zaenal Alimin dalam sambutannya menyampaikan, di Kabupaten Sumedang sendiri terdapat 3 kejadian tanah longsor yang cukup besar, diantaranya longsor cadas pangeran yang terjadi belasan tahun silam serta banjir disertai longsor Ciherang tahun 2016 lalu.
“Kejadian 2016 lalu di Kabupaten Sumedang merupakan kejadian musibah yang cukup besar, terutama longsor di Ciherang yang sampai memakan 3 korban jiwa akibat terbawa banjir dan tertimbun longsor. Selain itu, kejadian tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah hancur dan sebagian rumah rusak parah,” ujarnya.
Masih menurut Zaenal, dari kasus bencana tersebut pemerintah Daerah bekerja sama dengan Badan Geologi Nasional melakukan survey dan penelitian diberbagai titik untuk menemukan lokasi rawan bencana.
“Dari hasil data tersebut kita telah mendapatkan peta terkait beberapa titik yang terkena longsor Ciherang, dan telah ditetapkan pula dengan keputusan Bupati sebagai lokasi rawan longsor,” katanya.
Ditambahkan Zaenal, berkaitan dengan penanggulangan pascabencana banjir dan Longsor di Ciherang dibutuhkan penanganan secara komprehensif guna mengembalikan situasi dan kondisi seperti sedia kala.
“Kita sudah berupaya semaksimal mungkin bagaimana untuk menangani masalah yang terjadi pascabencana banjir dan longsor tersebut, kemudian kita juga sudah meminta kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat yang alhamdulillah melalui BNPB kita telah mendapatkan dana hibah Rp.29.844.960.000 untuk rehabilitasi dan rekontruksi pada tahun ini,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Sumedang H. Ayi Rusmana memaparkan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekontruksi yang meliputi pemetaan kondisi umum wilayah kejadian bencana, gambaran kondisi korban dan pengungsi, menilai akibat dampak bencana dan kebutuhan pascabencana, prioritas program kegiatan beserta pendanaanya, penyusunan pengelola kegiatan dan kelembagaan yang terkait.
“Untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun ini kami mengupayakan agar pekerjaan tersebut dapat di selesaikan pada tanggal 22 Desember tahun 2017, sedangkan sebagian kegiatan akan dilaksanakan pada tahun 2018, yang meliputi pembangunan perumahan untuk relokasi sebanyak 122 Kepala Keluarga korban banjir dan longsor Ciherang,” ungkapnya. (Abas,Arip)