Yayat Sumirat ” Daun Kelor Sebagai Solusi Makanan Tambahan Dalam Mengatasi Stunting Dalam Sebuah Kebijakan

Kab.Bandung,eljabar.com — Anggota DPRD F-PDI Perjuangan Kabupaten Bandung Yayat Sumirat bertekad akan melakukan penanaman pohon kelor di seluruh desa, dan membawa gagasan daun kelor sebagai solusi makanan tambahan dalam mengatasi stunting dalam sebuah kebijakan.
“Pak Kadis, tolong hitung anggarannya, kita akan berikan kepada masyarakat yang tidak mampu daun kelor yang sudah diekstrak (menjadi bubuk) dengan cuma-cuma. Nanti kami juga akan ngobrol dengan Dinas Pertanian bagaimana menyediakan bibit daun kelor untuk dapat ditanam di seluruh desa di Kabupaten Bandung,” ujar Yayat dalam sosialisasi Gerakan Melawan Stunting yang diinisiasi HaloPuan di Desa Pakutandang di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,Beberapa Waktu Lalu.
Sosialisasi ini dihadiri sekitar 200 warga terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader-kader posyandu. Penyuluhan disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Pakutandang, dr Henny Hamdani.
Hadir juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kabupaten Bandung, Mochamad Luthfi Hafiyyan, Kepala Desa Pakutandang, Suryaji, Camat Ciparay Gugum Gumilar, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Iis Aisjah, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bandung Muhammad Hairun.
Yayat menyebutkan dalam Gerakan Melawan Stunting, HaloPuan memang membawa solusi memanfaatkan daun kelor, tanaman yang sebenarnya banyak tumbuh di Tanah Air tapi kerap diabaikan. Untuk itu dirinya bertekad untuk menggerakkan penanaman pohon di wilayah ini.
Yayat juga menyampaikan terima kasih kepada Puan Maharani. “Ini salah satu bentuk kepedulian Mbak Puan Maharani kepada Kabupaten Bandung, khususnya masyarakat di Ciparay,” katanya.
Relawan HaloPuan, Muhammad Chotim, menyampaikan informasi tentang manfaat super bubuk daun kelor. Bersama kader-kader posyandu, Chotim juga memeragakan bagaimana mengolah daun kelor yang telah dikeringkan menjadi bubuk atau tepung yang siap dijadikan bahan dari berbagai variasi menu makanan.
Menurutnya, dengan dijadikan bubuk, kekayaan nutrisi dalam daun kelor akan lebih terikat.
Camat Ciparay Gugum Gumilar menyampaikan apresiasi kepada HaloPuan yang telah menginisiasi kegiatan melawan stunting di wilayahnya. “Berdasarkan data, prevalensi stunting di Desa Pakutandang ini memang masih masuk kategori tinggi, sehingga sosialisasi ini merupakan bagian dari ikhtiar mengedukasi masyarakat,” katanya.
“Apalagi HaloPuan juga menginformasikan bahwa ada strategi yang murah, yakni yang namanya daun kelor,” sambungnya.
Di akhir kegiatan, 200 warga sasaran memperoleh paket makanan tambahan dari HaloPuan, termasuk 400 gram bubuk daun kelor. HaloPuan dan PDI Perjuangan juga membagikan sejumlah bibit kelor kepada perangkat desa dan kader posyandu, agar warga bisa memproduksi sendiri bubuk daun kelor untuk ke depannya.







