Pemerintahan

Wali Kota Sukabumi Pantau Sarana Kelengkapan Penanggulangan Bencana

SUKABUMI, eljabar.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menggelar Apel Siaga Bencana pada Kamis, 6 Oktober 2022, di Lapang Merdeka. Apel diikuti oleh berbagai unsur seperti TNI, Polri dan Forum Pengurangan Risiko Bencana.

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, sebagai pembina apel pada kesempatan tersebut mengamanatkan agar sosialisasi, edukasi dan literasi mengenai penanggulangan bencana ke berbagai jenjang lebih ditingkatkan kembali.

Ia juga meminta berbagai pihak untuk mengambil langkah pengurangan risiko bencana diantaranya melalui sistem tata kelola sumber daya manusia, melakukan penataan lingkungan, dan mengintensifkan sinergi antar pihak terkait.

Achmad Fahmi juga mengingatkan bahwa Kota Sukabumi memiliki berbagai potensi bencana seperti banjir dan longsor, sehingga edukasi hingga ke tingkat sekolah perlu dilakukan.

 “Ditinjau dari aspek geografis, morfologis dan tipografis, wilayah Kota Sukabumi tidak terlepas dari risiko bencana. Dari hasil pengamatan BPBD, tercatat jenis bencana yang dominan sepanjang tahun terjadi yakni banjir, longsor, puting beluing atau cuaca ekstrem, kebakaran serta gempa bumi,” ujarnya.

Apel yang diadakan untuk memperingati Hari Pengurangan Risiko Bencana (PRB) serta memastikan kesiapan menghadapi musim penghujan.

“Terimakasih kepada semua unsur forkopimda dan elemen penanggulangan bencana serta teman lapangan telah mempersiapkan rangkaian kesiapsiagaan bencana. Di mana, kehadiran semua pihak senagai bentuk kongkrit negara hadir di tengah mayatakat dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Suakbumi, Imran Wardani, mengungkapkan, dari periode januari hingga september 2022, tercatat 139 kali kejadian bencana. Terdiri dari, banjir, cuaca ekstreme, longsor, angin puting beliung, dan kebakaran.

“Hingga September kemarin, ada 139 kejadian bencana di Kota Sukabumi dengan kerugian mencapai Rp8 miliar,” pungkasnya. (Anne)

Show More
Back to top button