Jembatan Bailey Batal Diinstal di Kalibesuk, BBPJN Jatim Bali Balai Besar Segera Bangun Jembatan Permanen
LUMAJANG, eljabar.com — Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali segera membangun secara permanen jembatan Kali Glidik II atau Kalibesuk yang menghubungkan wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang putus total akibat banjir bandang pada Jumat 7 Juli 2023.
Penyelenggara jalan nasional tersebut telah menurunkan tim untuk melakukan survei awal penanganan jembatan. Di lokasi tersebut, tim melakukan survei investigasi pilar dan sungai Kali Glidik serta menyusun gambar kerja.
Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha BBPJN Jawa Timur-Bali, Nanang Permadi mengatakan, alternatif penanganan sementara dengan instalasi jembatan bailey kurang memungkinkan untuk dilaksanakan di lokasi tersebut.
“Dari hasil survei di lapangan menunjukkan bahwa secara teknis, opsi penanganan sementara dengan pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan,” kata Nanang dalam keterangan tertulis pada Selasa 11 Juli 2023.
Nanang menambahkan, investigasi di lokasi menunjukkan salah satu dari dua pilar Jembatan Kali Glidik II telah hilang diterjang banjir. Kondisi tersebut mengakibatkan pilar eksisting tidak aman untuk menopang jembatan bailey.
“Karena satu pilar hilang, kekuatan jembatan bailey berkurang sebab tidak ada yang menopang sehingga safety factor-nya turun menjadi kurang dari 25 ton,” bebernya.
Selain itu tinggi jagaan jembatan bailey dengan pilar eksisting juga masih berpotensi terkena terjangan air jika ada banjir bandang susulan. Oleh karena itu, opsi penanganan Jembatan Kali Glidik II mengerucut pada pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting.
“Jadi alternatifnya membangun jembatan permanen sepanjang 45 meter atau lebih panjang dari jembatan eksisting. Kebetulan ada stok rangka baja di Gudang Bina Marga Citeureup, Kabupaten Bogor yang siap dimobilisasi,” ungkapnya.
Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan saat ini telah berumur 53 tahun. Jembatan ini memiliki total panjang 38 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan ini berupa gelagar baja permanen dan terdiri dari tiga bentang.
“Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo,”pungkasnya.
Selain survei awal oleh tim balai, pihak PPK 1.3 Provinsi Jawa Timur juga telah melakukan pembersihan sisa lumpur yang tumbang di sekitar Jembatan Kali Glidik II. (and’s/wn/red)