Sumedang,eljabar.com — Pj Bupati Yudia Ramli menyambut baik penawaran dari PT Technolife dalam memfasilitasi uji coba Makan Siang Bergizi di Kabupaten Sumedang, salah satunya dengan kehadiran Dapur Satelit sebagai solusi praktis dalam penyajian makanan di sekolah-sekolah.
“Kami menyambut baik keinginan PT Technolife untuk berpartisipasi dalam program Makan Siang Bergizi di Sumedang, diantaranya dengan memfasilitasi proses penyediaan makanan melalui Dapur Satelit,” ucap Yudia pada Sabtu (24/10/2024)
Dikatakan Yudia, dapur tersebut bersifat ‘mobile’ (berjalan) dan bisa dibongkar pasang sehingga praktis dan irit biaya.
“Dengan Dapur Satelit ini, pemerintah tidak memerlukan anggaran yang besar untuk membangun dapur konvensional di wilayah kecamatan atau dapur permanen yang membutuhkan biaya yang lebih besar dan waktu yang lama,” ucapnya.
Dikatakan Yudia, Dapur Satelit merupakan hasil kerja sama riset dan pengembangan antara PT Technolife dengan Pemda Sumedangagar Program Makan Siang Bergizi terimplementasi efektif dan efisien.
“Selama ini uji coba Makan Siang Bergizi di Kabupaten Sumedang masih menerapkan metode konvensional mulai dari penyediaan bahan makanan, memasaknya sampai pendistribusiannya. Ini adalah solusi tepat yang ditawarkan PT Technolife,” ujar Yudia.
Sementara itu, Founder PT Technolife Evi Lusviana menyebutkan, Dapur Satelit sangat efektif dan efisien dilokasikan di sekolah-sekolah karena memiliki mekanisme _knockdown_ yang dapat dibangun dalam waktu 6-10 jam, dengan jumlah personil pemasangan 4-6 orang.
“Pemda tidak perlu membangun dapur besar di daerah-daerah yang memerlukan anggaran besar dan waktu yang lama untuk siap beroperasi. Cukup Dapur Satelit dan satu Dapur Pusat (_Central Kitchen_),” ucapnya.
Ia menambahkan, Dapur Satelit dilengkapi dengan peralatan yang bersifat modular, baik sebagai peralatan persiapan, peralatan proses pembuatan makanan, maupun sebagai penyimpan persediaan bahan makanan.
“Dilengkapi dengan alarm dan _auto lock system_ yang mencegah terjadi kebocoran, Dapur Satelit aman dioperasikan di lingkungan sekolah,” tuturnya.
Ia menambahkan sehingga Dapur Satelit dapat dioperasikan dalam kondisi apapun, bahkan di wilayah terpencil.
“Pengoperasiannya didukung dengan sumber listrik panel surya dengan kaapsitas baterai hingga 10 Kwh, cukup untuk suplai listrik dengan beban 2Kw dalam waktu 5 jam. Selain itu, dibekali dengan power generator (genset) sebagai cadangan. Jadi masih dapat digunakan di daerah yang belum tersentuh listrik PLN,” imbuhnya.