OKU, eljabar.com — Sungguh tidak patut ditiru Polisi harus mengusut tuntas terkait penikaman kordinator kecamatan (Korcam) paslon Teddy Meilwansyah dan Marjito Bachri (BERTAJI), Leo Nardo.
Kejadianya terjadi Sabtu, 23 November 2024 siang, di Jalan Lintas Baturaja-Prabumulih tepatnya di Desa Terusan Kecamatan Baturaja Timur.
Saat itu, Leo berkendara menggunakan kendaraan mobil pribadinya, tiba-tiba saat itu dua oknum pelaku sengaja dua kali menabrakan sepeda motor jenis honda vario berwarna hitam ke kendaraan yang dikendaraainya.
Tanpa ada kecurigaan diungkapkan Leo, dirinya langsung berhenti menepikan kendaraan yang ia gunakan dan melihat dia oknum tersebut hendak menanyakan apa sebab dirinya menabrakan sepeda motornya.
Namun, kata Leo, saat itu satu oknum pelaku yang dibonceng mengeluarkan senjata tajam diduga jenis pisau langsung mencoba melakukan penganiayaan.
Namun, dirinya sempat menangkis dan bersitegang hingga membuat tangan Leo luka akibat sabetan pisau.
Lalu, tak selang beberapa lama pelaku sedikit menjauh, saat itulah Leo mencoba membela diri dengan masuk ke dalam mobil. Tiba-tiba kedua pelaku menghampiri dan langsung menikam bagian belakang tubuh Leo.
“Jadi kedua pelaku masih di kendaraan motornya dan melakukan penikaman saat saya membelakangi pelaku didalam mobil. Kedua pelaku sempat mengatakan “Kau cak hebat nian”,” terang Leo.
Lalu kedua pelaku usai melakukan penganianyaan langsung kabur ke arah kota Baturaja menggunakan sepeda motor.
“Ciri ciri salah satu pelaku badan gempal ada tato di betisnya. Mereka berdua memakai topi dan masker sehingga tidak bisa kelihatan muka aslinya,” tutur Leo.
Sementara itu, mendengar salah satu koordinator kecamatan (korcamnya) bertugas di kecamatan Lubuk Batang Paslon Teddy Marjito (Bertaji) langsung membesuk di rumah Sakit Umum Baturaja.
Teddy dan Marjito mengutuk keras kejadian yang dialami Leo.
Teddy menjelaskan bukan hanya itu beberapa tempat juga kordes dan korcam relawan Bertaji mendapatkan intimidasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, Teddy Marjito berharap pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas dan bertindak tegas terhadap para oknum yang bisa menciderai pilkada OKU.
“Kami meminta agar pihak kepolisian bisa mengusut tuntas dan bisa memberikan tindakan tegas,peristiwa ini yang sudah tidak manusiawi,” kata Teddy.
Teddy juga berpesan pihaknya tetap mengedepankan politik santun kepada para masa dan simpatisnya sehingga tercipta Pilkada Damai.
“Kami tetap akan mengedepankan politik santun, politik yang beradab dan beretika,” imbuhnya
Teddy juga akan memperkuat kemanan Tim bertaji dilapangan, hal itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada tim Bertaji untuk melakukan kegiatan menjelang hari pencoblosan.
“Sudah ada beberapa dari tim yang terpancing, namun saya dan pak marjito mencoba menenangkan mereka agar tidak melakukan tindakan yang bisa merusak suasana, namun kami sangat berharap pihak kepolisian bisa bertindak tegas, jangan sampai terjadi korban-korban berikutnya,” tekannya.
Terpisah Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni SIK MH dikonfirmasi via pesan whatsappnya prihal peristiwa penikaman itu mengatakan saat ini pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.
“Kami sedang melakukan upaya penyidikan untuk dapat mengidentifikasi pelaku,” kata Kapolres.
Ditegaskan Kapolres, Polres OKU akan melaksanakan Penegakkan Hukum secara tegas dan Profesional kepada pelaku tindak pidana dengan tidak pandang bulu selama masa tenang dan tahapan pungut hitung suara guna mewujudkan terlaksananya Pilkada yang damai di kabupaten OKU.
“Selama masa tenang Polres OKU akan meningkatkan kegiatan Patroli KRYD secara masif guna menciptakan kamtibmas yang kondusif menjelang tahapan pemungutan suara Pilkada, pada Rabu, 27 November 2024,” tandasnya. ***