BANYUWANGI, eljabar.com – Capaian target kemajuan pekerjaan Pasar Banyuwangi dan Asrama Inggrisan terancam stagnan.
Hingga minggu ke-11 setelah terbit Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tanggal 8 Oktober 2024 lalu, baru membukukan progres volume pekerjaan sebesar 7 persen.
Sejumlah pihak menilai, sebaiknya kemajuan pekerjaan revitalisasi pasar Banyuwangi dan asrama Inggrisan tidak bergantung pada termin pembayaran. Pihak kontraktor diharapkan dapat mencari pembiayaan lain.
“PPK bisa menyarankan kontraktor pelaksana untuk mencari pembiayaan lain dan tidak mengandalkan termin agar target progres fisik bisa terus tumbuh,” ujar Ismu dari Sign Studies, Jumat (07/02/2025).
Pasalnya, kata Ismu, cash flow menjadi variabel yang paling menentukan untuk menjaga progres fisik di lapangan.
“Jika cash flow normal proyek ini juga akan lancar dan rampung tepat waktu sehingga manfaatnya bisa cepat dirasakan oleh masyarakat, terutama pedagang,” imbuhnya.
Sementara Kepala Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II (PPP II) Provinsi Jawa Timur, Any Virgiani belum bisa memberikan tanggapan.
“Maaf mas, kami masih ada audit BPK, langsung dengan Pak Yayan ya,” ujar Any, melalui keterangan tertulis, Rabu (05/02/2025.
Sementara hingga berita ini dipublis, PPK Prasarana Strategis II Provinsi Jawa Timur Yuni Ahmat belum memberikan klarifikasi terkait progres terakhir pengerjaan pasar Banyuwangi dan asrama Inggrisan.
Berdasarkan papan informasi, proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan asrama Inggrisan Banyuwangi dikerjakan oleh PT Lince Romauli Raya. Kegiatan senilai Rp152 miliar ini ditargetkan rampung pada 1 Oktober 2025 mendatang. (Andi Setiawan)