Peningkatan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Jawa Barat

ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com — Pertanian tanaman pangan di Jawa Barat pada tahun 2025 menghadapi tantangan dan peluang yang signifikan. Sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional, peran Pemprov Jawa Barat dalam mendukung sektor ini sangat krusial.
Selain itu, sektor pertanian menghadapi tantangan dalam hal distribusi pupuk dan pengelolaan irigasi. Keterbatasan akses terhadap pupuk berkualitas dan infrastruktur irigasi yang belum merata menjadi hambatan utama bagi petani dalam meningkatkan produktivitas mereka.
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Provinsi Jawa Barat, Lina Ruslinawati, mendorong kebijakan Pemprov Jawa Barat yang mendukung terhadap sektor pertanian.
“Kita fokus terhadap pengadaan bibit dan pupuk berkualitas serta masalah irigasi. Ini komitmen kita untuk menyampaikan hasil reses kepada pemerintah provinsi dan mencari solusi yang tepat,” ujar Lina Ruslinawati, kepada elJabar.com.
Selain itu, Lina juga mendukung pelatihan teknis bagi petani dalam mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman. Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pestisida kimia dan meningkatkan kemandirian mereka dalam mengelola lahan pertanian.
Oleh karena itu menurutnya, beberapa program strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat, harus segera dijalankan.
“Seandainya anggaran kurang, kita mendorong agar pemerintah pusat membantu dalam membangun saluran irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama untuk mengantisipasi saat musim kemarau,” katanya.
Untuk sektor pertanian di Jawa Barat masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain masalah degradasi lahan pertanian dan kesulitan pemasaran hasil pertanian. Sebanyak 5,93% petani di Jawa Barat mengaku mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian mereka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani .
Namun, tantangan tersebut sebenarnya menurut Lina Ruslinawati, juga membuka peluang untuk inovasi dan perbaikan. Penerapan pertanian organik dapat menjadi solusi untuk mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.
“Selain itu, penguatan sistem distribusi hasil pertanian dan pemasaran yang efisien dapat membantu petani dalam memasarkan produk mereka dengan harga yang lebih baik,” pungkasnya. (muis)