BANDUNG, eljabar.com — Menyusul pengumuman tidak lolos sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Bandung dalam Pilkada serentak 2018 mendatang, pasangan Silvariyadi Rahman dan Muhammad Thabroni (Mantab) menyampaikan ucapan terimakasih dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan. Meski demikian, keduanya siap berbuat sesuatu bagi warga kota Bandung, melalui karya nyata yang telah mereka persiapkan jauh sebelumnya.
Keduanya sebenarnya telah mengumpulkan 120 ribu KTP seperti yang disyaratkan, tapi sampai detik-detik terakhir diputuskan hanya memenuhi 80 ribu KTP. Terkendala dengan sempitnya waktu untuk meng-upload seluruh data yang ada ke dalam computer KPU.
Karena itu, “Kami dari pasangan Mantab menghaturkan banyak terimakasih atas kiriman KTP dan bantuan doa dari seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan. Semoga itu menjadi ibadah yang berujung pahala Allah bagi sahabat Mantab,” katanya dalam press release yang dibagikan kepada awak media di Kafe Seulawah, Jl. Tubagus Ismail, Bandung, Jum’at (8/12) kemaren.
Silvariyadi Rahman, S.Sos., MM., ketika berbicara dengan wartawan kemaren menjelaskan, “Mengutip ucapan seorang ulama: Saat satu pintu tertutup, yakinlah bahwa pintu yang lain akan terbuka. Mantab segera bergerak melalui pintu yang terbuka itu. Yaitu, melalui karya-karya nyata.”
Pengusaha muda yang juga kandidat doktor bidang kebijakan publik Universitas Pasundan (Unpas) ini mengatakan, pihaknya benar-benar ingin berbuat bagi masyarakat kota kembang ini. Selain ingin mempersembahkan teknologi pengolahan sampah dan penyelesaian masalah pengangguran yang telah dia kemukakan sebelumnya, dia juga ingin menjalankan beberapa program lain yang sangat bermanfaat bagi warga Bandung.
Karena itu, dia menjelaskan, mudah-mudahan saja setiap kandidat walikota Bandung menaruh perhatian terhadap masalah ini. Dan jika diperlukan, pihaknya siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah, melalui pelaksanaan program-program unggulan yang memang dibutuhkan masyarakat luas.
Salah satunya, menurut tokoh muda yang sempat beberapa tahun terlibat dalam Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias (BRR Aceh-Nias) pasca tsunami, pihaknya juga sudah berhasil menemukan apa yang disebut dengan air alkali. Dan dia yakin air jenis ini sangat berarti buat masyarakat kota Bandung, yang dari waktu ke waktu dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Dikatakannya bahwa dia dan kawan-kawan telah berhasil menemukan teknik perubahan air asam menjadi air basa, yang kemudian kita kenal dengan sebutan air alkali. “Nah, kita ingin agar air ini bisa diakses atau dinikmati oleh masyarakat umum,” katanya.
Menurut dia, sekarang memang sudah ada yang beredar air semacam itu, tetapi masih mahal dan karenanya hanya bisa dinikmati oleh kalangan middle to up atau kalangan menengah atas. Karenanya, dengan penemuan teknologi ini, masyarakat kota Bandung khususnya dan seluruh tanah air umumnya akan sangat terbantu oleh ketersediaan air ini.
“Ini adalah air yang bisa memberikan endurance , atau air yang bisa membangun daya tahan tubuh kita. Daya tahan tubuh kita itu bisa dikatakan baik bila keseimbangan asam dan basa itu ada. Ketika tubuh kita mengalami sakit, itu berarti tingkat keasaman tubuh kita tinggi,” paparnya.
Kenapa harus minum air alkali? Menurut Kang Ivan – demikian dia akrab disapa — karena tubuh kita didominasi oleh air, seperti otak dan paru-paru kita.
Penelitian sampai pada tahap uji coba kualitasnya sudah selesai dilakukan. Sekarang sedang dalam proses produksi secara massal, sehingga dalam tempo yang tidak lama lagi akan dapat dinikmati oleh masyarakat luas, dengan harga yang terjangkau.
Ditegaskannya, “Kita sedang bekerja keras untuk bisa menyelesaikan semua ini dalam tempo singkat. Sekarang izin produksi, kemasan dan beberapa upaya terkait lainnya sedang dikerjakan. Kita ingin kemasannya juga menarik, sehingga masyarakat tidak hanya bisa menikmati kandungan airnya, tapi juga memiliki sarana atau perangkat yang menarik dan berkualitas.”
Rumah Makan Tahfiz Alqur’an:
Pengusaha muda sukses ini juga telah menyiapkan beberapa program unggulan lain yang memang dia persiapkan untuk didedikasikan bagi masyarakat kota Bandung. Selain yang telah disebutkan di atas, kandidat yang maju melalui jalur independen lewat pasangan yang diberi nama Mantab (Silvariyadi Rahman dan Muhammad Thabroni), dengan bangga juga ingin mempersembahkan program pendirian Rumah Makan Tahfiz Alqur’an di beberapa tempat di kota Bandung.
“Apa yang dimaksud dengan Rumah Makan Tahfiz Alqur’an? Artinya, pengunjung rumah makan ini tidak perlu bayar asal dia bisa melantunkan sejumlah hafalan ayat Alqur’an sebagai ganti bayarannya,” paparnya.
Hal ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar mencintai Alqur’an dan selanjutnya berusaha menghafal ayat-ayat dalam kandungan kitab suci itu, baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat umum lainnya. Di samping itu, hal ini juga dimaksudkan untuk mengapresiasi para hafiz Quran di kota Bandung khususnya dan di tanah air umumnya.
Karenanya, meskipun tidak berhasil lolos untuk ikut bertarung dalam Pilkada Kota Bandung 2018 ini, Kang Ivan tetap menyatakan kesediaannya untuk berbuat bagi masyarakat kota Bandung. Dan dia mengakui akan sangat tertarik bila ada kandidat walikota yang tertarik untuk mengajaknya berkolaborasi dalam menjalankan program-program unggulan yang telah dia persiapkan itu. (Abas,Arip)