BANDUNG, eljabar.com — Meskipun tidak lolos karena terkendala dengan persyaratan tehnis di KPU, namun bakal calon Walikota Bandung Silvariyadi Rahman, S.Sos. M.M., tetap menyatakan hasratnya untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat Kota Bandung. Dengan kepakaran maupun pengalaman yang dia miliki, dia berharap dapat mengatasi beberapa masalah yang paling pelik bagi warga kota ini.
Hal itu dikatakannya dalam bincang-bincang dengan awak media sekota Bandung di kafe Seulawah, Jl. Tubagus Ismail, Bandung, Jum’at (8/12).
“Pertama, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungannya kepada saya. Karena kami telah berhasil menyerahkan 80 ribu KTP dari 120 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan, meskipun pada detik-detik terakhir seluruh data dari 120 ribu dukungan yang disyaratkan tidak berhasil di-upload di komputer KPU. Kedua, karenanya, saya siap memberikan dukungan kepada siapa pun yang nanti terpilih menjadi walikota Bandung,” katanya.
Dukungan dimaksud, menurut Ivan, paling tidak mencakup dua hal. Dikatakannya, dua hal ini menarik, untuk mengatasi masalah paling pelik di kota Bandung. Karena sampai sekarang, belum pernah ada seorang pun kandidat walikota Bandung yang bicara tentang program penyelesaian masalah sampah dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk mengatasi hampir 120.000 angka pengangguran kota Bandung. Kalau masalah pendidikan, kesehatan dan sebagainya, sudah banyak yang bicara. Tapi biar sajalah kandidat lain bicara masalah itu, tapi masalah paling krusial dan tidak pernah terselesaikan itu adalah masalah sampah dan mengatasi pengangguran.
“Kita ingin bagaimana masalah sampah ini disampaikan oleh para kandidat walikota maupun wakil walikota Bandung. Saya bisa bantu menyelesaikan masalah ini, karena saya sudah memiliki teknologi sekaligus pengalaman dalam bidang ini yang bisa menyelesaikan sampah dari sumbernya sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan PAD kota Bandung,” jelasnya.
Menurut bakal calon yang sebelumnya sempat menyusun strategi maju dari partai, tapi kemudian memutuskan melalui jalur independen, dia sudah tegas dan lantang mengemukakan program ini sejak awal. “Statemen saya soal itu sudah tegas dari awal, sejak saya mengambil formulir dan kemudian mengembalikannya, untuk maju sebagai calon dari partai dan kemudian sebagai calon independen,” paparnya.
Karena itu ditegaskannya sekali lagi, bahwa masalah sampah di kota Bandung dia pastikan dua tahun selesai. Kalau ditanya kenapa dua tahun, karena katanya, pada tahun pertama kita belum punya anggaran. Anggaran itu baru ada pada tahun kedua. (Abas,Arip)