
SUMEDANG, eljabar.com – Keberadaan gas 3 kilogram atau gas melon di wilayah Jawa Barat mendadak langka. Sekalipun ada, harganya jauh lebih mahal dari harga pasaran pada hari biasanya, kelangkaan gas tabung melon sudah terjadi sejak beberapa pekan ini di beberapa wilayah Provinsi Jawa Barat, bahkan pembahasan mengenai kelangkaan barang pokok masyarakat tersebut telah dilakukan oleh Polda Jabar dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari mengaku telah menerima banyak laporan terkait kelangkaan gas elpiji ini.
” Laporan mengenai hal ini (kelangkaan elpiji ), sudah saya terima terutama saat melakukan reses disetiap daerah di Jawa Barat, tentunya, ini menjadi sorotan juga yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pembahasan pada Paripurna yang akan datang,” Kata dia kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Desa Kuta Mandiri, Kec. Tanjungasari, Kab.Sumedang, Jumat (08/12/2017)
Hal senada dikatakan Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, pihaknya menuturkan masyarakat tidak perlu terlalu risau menghadapi masalah tersebut pasalnya Pertamina telah melakukan penambahan gas elpiji hingga 50 persen, untuk wilayah Bandung Raya dan Priangan.
” Pertamina, memantau dan menjamin ketersediaan gas elpiji ini, jadi masyarakat tidak perlu risau,” Tutur Agung, Jumat (08/12/2017.
Dijelaskan Agung, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, agar tidak memborong gas elpiji ini karena ketakutan akan kelangkaannya.
“Jadi, untuk masyarakat kita himbau, jangan belanja berlebihan dengan alasan takut tidak dapat elpiji, padahal elpiji tiga kilo itu subsidi kalau beli banyak atau diborong, nanti tetangga yang lain gak dapet tidak boleh seperti itu,” sebutnya. ( KAA)