Uncategorized

Pengalihan Trase Mulai Dari Fase 3-6 Jadi Faktor Cisumdawu Molor

Monitoring Komisi IV DPRD Jabar ke Tol CisumdawuBandung,eljabar.com – Pihak PT Jasa Sarana dalam penjelasannya di lapangan menerangkan bahwa akan ada pengalihan trase (garis proyeksi sumbu jalan yang tegak lurus dengan bidang gambar-red). Hal itu dikarenakan adanya pergerakan tanah pada trase semula. Demi menjaga keselamatan pengguna jalan, dilakukanlah pengalihan trase mulai dari fase 3-6.

Hal itu tentu saja berdampak pula pada penyelesaian total pengerjaan Tol Cisumdawu. Tol yang berada di sisi timur Jawa Barat ini diharapkan mempermudah aksesibilitas Jabar Selatan bagian Timut ke wilayah pantura, khususnya akses menuju BIJB Kertajati.

Sebelum menentukan trase baru mana yang akan dipilih, harus dilakukan /detail engineering design/ (DED) lebih dahulu. Jadi, prosesnya memang masih membutuhkan waktu yang cukup panjang. Artinya, tidak mungkin pembangunan Tol Cisumdawu selesai bersamaan dengan pembangunan BIJB Kertajati.

“Perkiraan sementara, pembangunan Tol Cisumdawu baru selesai pada tahun 2020 atau 2021,” ujar Daddy di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro no 27, Kota Bandung, Rabu (20/2/2018).

Di beritakan sebelumnya, Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang diproyeksikan akan selesai pada tahun 2018 terancam tertunda hingga 4 tahun kedepan. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady saat melakukan monitoring progres pembangunan Jalan Tol Cisumdawu.

“Agak mengejutkan sedikit bagi Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, karena dulu ketika pertama dilantik sebetulnya dapat paparan hitungannya digandengkan selesai berbarengan dengan Kandara Kertajati, pada kenyataannya proyek Tol Cisumdawu di proyeksikan akan selesai pada tahun 2020-2021. Ini artinya mundur 4 sampai 5 tahun dari perencanaan awal, artinya ada keterlambatan atau penundaan dari schedule awal” kata Daddy Rohanady usai melakukan monitoring pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Selasa (20/2/2018).

Menyikapi permasalahan tersebut, lanjut Daddy, pihaknya akan tetap mendukung terkait langkah-langkah untuk percepatan pembangungan jalan tol sepanjang  60 km tersebut. Namun pihaknya meminta kejelasan dari setiap proses yang akan dilaksanakan, agar kedepan dalam proses penganggaran dapat dipertanggungjawabkan.

“Pada prinsipmya kami di dewan siap saja mendukung, yang penting bagi kita jelas step by step nya, sehingga kita dalam penganggaran dan sebagainya di badan anggaran bisa dipertanggungjawabkan semuanya” kata Daddy.

Setelah melakukan monitoring Komisi IV DPRD ProvinsiJawa Barat akan segera melakukan rapat koordinasi dengan mitra kerja komisi terkait untuk melihat langkah-langkah yang ditempuh selanjutnya. Salah satunya terkait penyelesaian permasalahan pergeseran trase.

“Tindak lanjut dari monitoring kali ini kita akan rapat koordinasi baik itu rapat komisi maupun rapat dengan mitra kerja terkait dan setelah itu baru kita akan lihat step by stepnya terutama trase. Karena trase bergeser konsekuensinya panjang karena pergerakan tanah yang terjadi” ujar Daddy.

Untuk selanjutnya Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat berharap dan optimis bahwa pembangunan Jalan Tol Cisumdawu ini akan segera terealisasi, mengingat peran dari Cisumdawu ini sangat penting karena merupakan salah satu akses untuk Bandara International Jawa Barat.

“Komisi empat berharap tol ini akan cepat selesai karena untuk mengoptimalkan akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajat iMajalengka, karena bagaimanapun tol cisumdawu ini merupakan akses menuju bandara internasional jawa barat”pungkas Daddy.

Show More
Back to top button