Panglima TNI dan Kapolri Beri Wejangan pada Prajurit
BANDUNG, eljabar.com,- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjhajanto dan Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A.,Ph.D memberikan wejangan atau arahan kepada sekitar 3.000 Prajurit TNI-Polri se Jawa Barat dan Banten di Grand Ballroom Sudirman, Jl. Sudirman No. 620, Kec. Andir Kota Bandung, Sabtu (21/4/2018).
Dalam hal ini, bertindak sebagai penanggungjawab kegiatan yaitu Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Jawa Barat.
Sedangkan tujuan kegiatan tersebut, guna meningkatkan sinergitas TNI-Polri dalam menghadapi pilkada, khususnya di Jawa Barat-Banten dan event Sea Games XVIII 2018 mendatang.
Acara dihadiri Letjen TNI Tatang Sulaeman (Wakasad), Letjen TNI Trusono (Dansesko TNI), Mayjen TNI Besar Harto (Pangdam lll/ Siliwangi), Marsda TNI T. Seto Purnomo (Dankor Paskhas AU), Irjen Pol Dr Agung Budi M.SI (Kapolda Jabar), Brigjen M. Iqbal (Mabes Polri), Brigjen TNI Nugroho (Wadan Seskoad), Marsma TNI H. Taspin Hasan (Kasgar Tap 2 Bandung), Kolonel Pnb Imam Handoyo (Dan lanud Husen), Kolonel Inf Arpin Dahlan (Dandim 0618/BS) dan Kombes Pol Hendro Pandowo, M.SI (Kapolrestabes Bandung).
Panglima TNI mengatakan, pertemuan ini merupakan forum silaturahmi dengan segenap Prajurit TNI-Polri se-Jabar dan Banten dalam bentuk kerja sama melalui sinergitas, sehingga situasi keamanan dapat terjaga.
“Saya bangga dengan semangat, disiplin dan militansi Prajurit TNI-Polri yang dapat mengulas dampak globalisasi yang terjadi di seluruh belahan dunia, dan ancaman global serta ancaman cyber yang telah memunculkan dampak negatif berupa penyebaran berita hoaks,” paparnya, Sabtu (21/4/2018).
Dia mengharapkan, pemilukada berjalan sukses dengan jaminan dari TNI-Polri. “Pedomani netralitas dan tidak ada toleransi bagi netralitas, politik TNI-Polri adalah politik negara,” pungkasnya.
Sedangkan Kapolri Tito Karnavian menyampaikan pentingnya solidaritas antara TNI-Polri dan menekankan tentang arti penting Politik TNI-Polri, Politik Negara.
“Maka perlu dipahami pengertian politik, yaitu tidak lepas dari kepentingan dan kekuasaan.
Polri dan TNI bersama seluruh komponen masyarakat adalah tiang negara yang menyangga bangunan besar bernama NKRI. Indonesia berpotensi menjadi negara dominan dan tentang sistem politik internasional serta potensi Indonesia untuk menjadi negara dominan. Karena, Indonesia memiliki tiga syarat utama sebagai negara dominan, yakni jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam yang melimpah dan wilayah negara yang luas,” papar Tito. (boni)