Satgas 21 Meninjau Pengolahan Limbah Cair PT. Cemara Agung, Dan PT. KS Nabita Plant
KAB. BANDUNG, eljabar.com — Dansektor 21 Citarum Harum Kol. Inf. Yusep Sudrajat mengemukakan, kehadiran TNI dalam program Citarum Harum ingin mengembalikan eksistem Citarum dari pencemaran limbah pabrik khususnya dan aneka pencemaran lain.
Keterangan itu dikatakannya saat memeriksa pengolahan limbah beberapa pabrik di Kec. Cicalengka Kab. Bandung Senin kemarin (24/9) bersama Satgas Citarum Harum dan telah membentuk Subsektor 21 dan 16.
Pabrik-pabrik yang ditinjau kondisi pengolahan limbah cairnya PT. Cemara Agung, PT. Kaldu Sari dan Nabita Plant, ternyata kondisi air limbahnya sudah cukup baik hingga ikan pun bisa hidup.
“Itu tandanya, air limbah hasil pengolahan IPALnya sudah cukup baik, sudah jernih hingga ikan pun bisa hidup namun hanya perlu memaksimalkan lagi hasil pengolahan IPALnya agar benar-benar aman bagi lingkungan khususnya ekosistem sungai,” ucap Dansektor 21.
Kol. Yusep juga mengspresiasi usaha yang dilakukan pabrik-pabrik yang cukup baik dalam upaya menjaga dan memelihara ekosistem sungai Citarum.
Sementara Bonny Oey, pimpinan PT Cemara Agung menyatakan, perusahaan ini sudah selama 24 tahun selalu memperhatikan memelihara lingkungan.
Selain itu selalu melakukan terobosan dan penyempurnaan dalam mengelola IPALnya. Bahkan, sudah melakukan full treatment secara fisika, biologi dan kimia.
“Kami merasa perlu melakukan yang terbaik untuk lingkungan. Sebab, limbah yang kami buang mengalir melewati 13 RW, pasar dan pesantren sebelum bermuara ke sungai,” tegas Bonny Oey.
Bonny sendiri merasa usahanya untuk mengolah limbah menjadi jernih sudah maksimal. Namun, jika Dansektor mengharapkan memaksimalkan lagi usaha pengolahannya, perusahaan janji akan lebih memaksimalkannya.
Senada dengan Bonny, Plant Manager PT Kaldu Sari Nabati, Slamet Kristianto juga berjanji akan melakukan yang terbaik sebagai dukungan bagi program pengendalian pencemaran sungai Citarum. (ir)