SUMEDANG, eljabar.com — Ziarah kubur ke makam-makam aulia merupakan tradisi masyarakat Islam di Indonesia selain sebagai Sunnah Nabi Muhammad Saw untuk pengingat kematian, ziarah kepada para wali Allah juga untuk mengingat jasa-jasa para para wali dalam mendakwahkan Islam di Jatinangor dan kontribusi dalam memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
Hal itulah yang menjadi landasan bagi sejumlah warga Jatinangor yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul ulama kecamatan Jatinangor (KBNU Jatinangor) yang terdiri dari majelis wakil cabang (MWC) NU Jatinangor, IPNU Jatinangor, PMII Unpad, dan majelis taklim Jatinangor untuk melaksanakan Ziarah Ulama Jatinangor khususnya Ulama sesepuh NU Jatinangor, Kamis (18/10/2018).
Menurut koordinator acara Kyai Cece Aris Saepulloh dalam keterangannya menjelaskan tujuan dari ziarah ulama Jatinangor
“Tujuan dari ziarah ini adalah untuk mengenang jasa-jasa ulama Jatinangor khususnya ulama NU dalam mendakwahkan Islam di Jatinangor yang moderat, dan ramah, selain itu juga untuk mengenang jasa ulama NU Jatinangor dalam mempertahankan ke-NU-an nya,” ujarnya
Ziarah dilakukan di beberapa makam ulama Jatinangor seperti makam ulama Cileles, ulama Karasak, ulama Cincin, pendiri Pondok pesantren Al Aqsa Jatinangor dan diakhiri dengan silaturahmi ke Ulama sepuh yang juga Rois Syuriah PCNU Sumedang KH. A. Furqon di ponpes alfalah desa Cileles Jatinangor Sumedang
Selain untuk mengingat jasa ulama Jatinangor, kegiatan ziarah ini juga dimaksudkan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional yang puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2018 berupa kirab santri di Sumedang.
“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka berdoa meminta kepada Allah SWT melalui tawasul ulama dan ziarah semoga puncak hari santri yang akan datang bisa berjalan sukses dan lancar” ujar ketua Ansor Jatinangor, Sahabat Nanang. (Abas)