SUMEDANG, eljabar.com — Ribuan santri dari 26 Kecamatan se Kab. Sumedang mengikuti puncak peringatan Hari Santri Nasional, diawali dengan upacara memperingati hari santri yang bertempat di Alun-alun Sumedang, dilanjutkan dengan kirab santri, deklarasi program Sumedang mengaji, pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Nahdlatul ‘Ulama (NU) dan panggung kreasi santri di halaman Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Sumedang.
Demikian disampaikan Ketua Panitia Hari Santri Nasional Kabupaten Sumedang, Jujun Juhanda kepada wartawan, Senin (22/10/2018).
“Rangkaian kegiatan hari santri di Kabupaten Sumedang akan dimulai dengan pelaksanaan simaan Al-Quran pada hari Jumat, 19 Oktober 2018 lalu dan puncak acaranya hari ini,” terangnya.
Ia mengatakan, untuk rute kirab Santri, mulai dari alun-alun Sumedang lurus ke Panyingkiran lewat jembatan Cipeles Taman Endog. Dari sana belok kiri ke arah panyingkiran Cipeuteuy keluar Perempat Barak. setelah itu, ambil kanan masuk ke IPP. Nanti di IPP sudah siapkan tim penilai khusus untuk peserta kirab.
“Panitia pun telah siapkan sejumlah hadiah salahsatunya, uang pembinaan bagi pemenang kirab untuk tiga kecamatan terbaik,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Mengatakan, Hari Santri 2018 ini, mengingat santri memiliki tradisi menghormati dan menghargai hubungan sesama manusia serta menjunjung hubungan dengan Alloh SWT. sehingga, tradisi itu sangat dibutuhkan untuk menjaga persatuan di negara yang memiliki beragam perbedaan.
“Perlu saya ingatkan terus karena kita sering lupa kalau kita saudara sebangsa-setanah air dan berharap tradisi kesantrian membuat perbedaan yang ada tak menimbulkan perpecahan. sebab, Indonesia telah dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat sejak dulu,” katanya.
Ia berharap tradisi tersebut menggambarkan penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama serta menjunjung prinsip hablum minallah dan hablum minannas tetap terjaga.
“Peringatan Hari Santri Nasional ini adalah yang ketiga sejak pemerintah menetapkannya melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri,” ujarnya.
Sementara, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, Selain berpesan agar santri tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah watoniyah, Kapolres berpesan agar umat tidak saling mencela, menjelekkan, serta memfitnah.
“Terkadang, perilaku itu kerap muncul menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Para santri pun perlu memeriksa setiap informasi yang diterima untuk menghindari kabar bohong. hati-hati. tolong disaring,” ucapnya.
Kapolres Sumedang meminta para santri menghormati perbedaan pilihan politik antarumat.
“Oleh sebab itu, dalam kesempatan hari santri ini, diwarnai dengan deklarasi bahwa santri siap sukseskan Pemilu 2019 berlangsung aman, damai dan susana sejuk,” terangnya. (Abas)