Miliki IPAL Mandiri, PT Koriester Diapresiasi Dansektor 21 Citarum Harum
SUMEDANG, eljabar.com — Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kol. Inf. Yusep Sudrajat mengapresiasi PT Koriester Tekstil Indonesia yang berlokasi di Jl. Raya Garut-Bandung-Sumedang yang dalam tempo 3 bulan sudah membangun IPAL mandiri.
Apresiasi itu disampaikannya, Selasa (13/11/2018) saat memeriksa kembali IPAL PT Koriester yang pada saat itu diterima langsung oleh Suratmi, General Manager pabrik PT Koriester.
Padahal Kol. Yusep mengatakan usai melihat langsung outlet itu, sewa lahan untuk membangun instalasi tersebut tinggal 3 tahun lagi. Namun, hasil pengolahan limbah masih belum memenuhi standar parameter yang selama ini diterapkan di pabrik-pabrik yang telah didatangi Satgas Citarum Harum.

“Kami masih melihat warna air limbah kurang memenuhi standar Citarum Harum dan di tower pengatur limbahnya masih hangat. Untuk itu, kami masih memberi waktu memaksimalkan limbah yang dihasilkan,” ucap Dansektor 21.
Menurut Dansektor, perusahaan ini terkendala belum memiliki Ijin Pembuangan Limbah Cair (IPLC). Namun begitu, Dansektor berharap kepada DLH dan Pemda setempat bisa segera mengeluarkan ijinnya setelah segala persyaratan terpenuhi.
Suratmi mengakui saat ini kondisi IPAL nya masih belum maksimal baik operasional mau pun limbah yang dihasilkannya. Karena selain masih dalam tahap awal pengolahan juga ketersediaan lahan yang dimiliki oleh perusahaan terbatas.
“Kami berharap dengan kedatangan Dansektor 21 ke perusahaan ini dapat membina dan membimbing. Karena kendala keterbatasan lahan belum bisa maksimal dalam pengolahan,” katanya.

Ia juga menegaskan, IPAL nya masih dalam awal pengoperasian sehingga air limbah yang dihasilkan masih fluktuatif dan Dinas Lingkungan Hidup Sumedang juga menyebutkan hasil pengolahan masih dinilai wajar karena masih baru beroperasi.
Untuk membangun IPAL secara mandiri, pihak perusahaan mengaku telah merogoh kocek mencapai 1,5 sampai 2 miliar rupiah. Dengan jumlah anggaran yang cukup besar dengan status lahan sewa, manajemen perusahaan berharap ijin IPLC dapat segera disetujui oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait.
Mengenai IPLC ini, Aep, penanggung jawab IPAL mengharap dapat dukungan dari semua pihak agar perusahaan berjalan optimal dan maksimal.
“Jika sudah ada IPLC, ujar Aep, akan menambah bak ekualisasi tambahan dan cooling tower. Karena, untuk pengolahan limbah secara ideal masa tinggal harus ada, paling tidak kapasitas pengolahan lebih besar dari jumlah limbah yang dihasilkan,” kata Aep. *rie