SUMEDANG, eljabar.com — Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) I dan Soroja, Marthin Andreas Panjaitan, ST, MT mengakui, proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Cisumdawu masih ada yang belum terbebaskan.
“Sekarang kami tengah memproses pembayaran lahan untuk beberapa desa yang telah mendapatkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) yakni, diwilayah Desa Cibeusi, Mulyasari, Sirnamulya dan Situ. Berdasarkan informasi dari pihak PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sudah di proses pembayarannya, namun kami juga harus memastikan dari Bank penyalurnya, sudah masuk atau belum,” katanya kepada wartawan di Sumedang, Jum’at (28/2/2020).
Tak hanya itu, sambung Marthin, pada Selasa kemarin dirinya mengaku baru mendapat rekening korannya tapi, mesti di cek juga kebenarannya, apakah sudah sesuai atau tidak dengan jumlah nominal uang yang harus diterima. Mengingat, informasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk pelepasan hak dipastikan sekitar minggu depan.
“Ya hanya tinggal menunggu proses pelepesan hak, minggu depan warga dipastikan akan menerima uang penggantinya,” jelasnya.
Kendati demikian, terang Marthin, ada juga yang lahan yang belum mendapatkan SPP sebab, lahan tersebut dalam proses sengketa sehingga, harus menunggu putusan Konsinyasi dari Pengadilan.
“Selain itu, dalam tahap pembebasan lahan ini, ada juga beberapa desa yang baru dimusyawarahkan yakni pada Januari 2020 lalu dengan melibatkan pemilik lahan di 4 desa seperti Sukarapih, Margaluyu, Mekarsari dan desa Cilayung, yang mana sebagian besar warga dari 4 desa itu menerima hasil musyawarah,” katanya.
Menurut Marthin, terdapat 532 bidang tanah di 4 desa itu masih proses validasi di BPN, setelah itu baru mendapat SPP, selanjutnya melalui CKJT untuk dilakukan pembayaran.
“Draft validasi sudah diterima oleh BPN tinggal menunggu tandatangan kepala kantor. Namun, yang menjadi kendala, kami belum menerima hasil validasi dari BPN. Mudah mudahan proses validasi dari BPN segera kami terima,” jelasnya.
Disisi lain, terang Marthin, pihaknya berupaya secepat mungkin dalam melakukan proses pembebasan lahan sehingga, masyarakat segera mendapatkan haknya.
“Kami pun mengapresiasi positif kepada masyarakat yang lahannya terkena dampak pembangunan proyek Tol Cisumdawu telah respons untuk mendukung dan menyukseskan program pemerintah pusat. Mengingat, target kami sebagian jalur Tol Cisumdawu ini, dimana terdapat 1,7 KM belum tembus dan harus segera kami bebaskan karena diharapkan bisa difungsikan saat momentum arus mudik balik 2020 nanti,” tandasnya. (Abas)