Pemerintahan

Bupati Sumedang Apresiasi DKS dalam ‘Membidani’ Terwujudnya Perda SPBS

SUMEDANG, eljabar.com — Sehubungan telah berakhirnya masa bakti kepengurusan Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS), akan digelar Kongres Budaya Daerah pada akhir Bulan Oktober 2020.

Rencana tersebut disampaikan Ketua DKS H. Moh. Arisandi Bahrum kepada Bupati H Dony Ahmad Munir ketika jajarannya bersilaturahmi di Gedung Negara, Senin malam (19/10/2020).

“Sebenarnya masa jabatan kami sudah habis sejak November 2020. Karena berbagai hal dan mencari waktu yang tepat maka Kongres akan digelar 27 Oktober 2020 di Pendopo IPP,” kata Ketua DKS di hadapan Bupati Sumedang.

Arisandi juga beralasan bahwa tidak segera digelarnya kongres karena tidak mau gegabah sebelum terbitnya Perda Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) yang mengatur keberadaan DKS.

“Bukannya kami menunda-nunda, namun kami tidak mau pembentukan pengurus ini tidak sejalan dengan Perda SPBS yang baru-baru ini disahkan. Semoga dengan adanya Perda, kami lebih bebas bergerak dan lebih bertenaga,” katanya.

Ketua DKS juga memohon kesediaan Bupati H Dony Ahmad Munir menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan yang akan diikuti oleh berbagai stakeholders budaya tersebut.

“Karena situasinya begini, maka jumlah peserta kami batasi hanya utusannya saja. Namun benar-benar mewakili semua unsur. Jangan sampai dikatakan inkonstitusional dan illegitimate,” tuturnya.

Arisandi berharap kehadiran DKS benar-benar menjadi mitra sejati pemerintah di bidang kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Perda SPBS.

“Kami ingin menjadi “Dewan Syuro”-nya Pemda di bidang kebudayaan. Mohon dioptimalkan kehadirannya dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan menyangkut budaya,” ucapnya.

Bupati H Dony Ahmad Munir berterima kasih atas perhatian, dukungan dan bantuan DKS selama ini kepada Pemda Kabupaten Sumedang, termasuk dalam ‘membidani’ terwujudnya Perda SPBS.

“Terima kasih kerja samanya selama ini dalam rangka memajukan budaya di Kabupaten Sumedang yang bermuara kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Mudah-mudahan ke depan bisa terus bersinergi,” ucapnya.

Dengan hadirnya Perda SPBS, bupati berharap DKS mampu segera mekukan desiminasi dan sosialisasi atas kebijakan tersebut secara gencar sehingga benar-benar dipahami dan dijalankan oleh masyarakat.

“Buatkan buku pintar atau buku sakunya. SPBS ini harus menjadi ‘sabiwir hiji’ (viral) di masyarakat sebagaimana ramainya pergerakan pariwisata di masyarakat Sumedang akhir-akhir ini. Lakukan secara terencana, masif dan terstruktur,” pintanya.

Ia mengharapkan pula Kongres Kebudayaan yang akan digelar nanti dapat menghasilkan jajaran pengurus yang benar-benar berfungsi dan menghimpun seluruh potensi budaya yang ada.

“Saya harapkan dari Kongres tersebut dihasilkan jajaran pengurus dan program yang baik yang benar-benar mampu menjalankan fungsinya,” tuturnya.

Terakhir ia berjanji akan selalu ‘sharing’ dan melibatkan DKS dalam berbagai program pembangunan menyangkut kebudayaan, baik yang sifatnya fisik maupun tatanan konsep, sehingga segalanya berjalan sesuai kaidah budaya.

“DKS akan kita libatkan dalam penataan Gedung Sri Manganti, pembangunan Geo Theater, Tugu Selamat Datang, dan rest area tol. Dicek bersama-sama. Mohon bantuannya di lapangan. Jangan sampai seperti kasus di Alun-alun atau Tugu Slamat Datang Ciherang,” ujarnya.

Hadir mendampingi Bupati, Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa dan Kabid Kebudayaan Dede Subarna. Sedangkan dari DKS diantaranya Sekretaris Umum Tatang Sobana dan Ketua Harian Agus Tuptup serta jajaran pengurus lainnya. (Abas)

Show More
Back to top button