KAB. BANDUNG, eljabar.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung krisis kepemimpinan, pasalnya Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (Kabid SMP) yang dijabat Djundjunan, Sekdis dijabat oleh Drs. H. Adang Syafa’at, MM yang juga Kabid SD di tahun 2021 bersama Kadisdik DR. H. Juhana, M.MPd pensiun, kok jadi malas bertindak kepada bawahan yang berbuat korupsi.
Kondisi tersebut, tak ayal dimanfaatkan oknum bermental korup guna mengeruk keuntungan dari bantuan yang diberikan pemerintah pusat tahun anggaran 2020, yakni dana alokasi khusus (DAK) SDN untuk Unit kesehatan Sekolah (UKS) dibangun swakelola. Diduga tidak sesuai rencana anggaran bangunan (RAB) dan sebelumnya SMPN 2 Solokanjeruk di tahun 2019 membangun 3 ruang kelas baru (RKB) dua lantai disuntuk dan 1 RKB dibawah yang sudah tentu menyalahi aturan juga tidak ditindak?
Seorang mantan pejabat disdik bagian SMP menjelaskan, “Guna memaksimalkan pelayanan pendidikan di Kab. Bandung semestinya ada suksesi kepemimpinan di disdik, supaya orang baru biasanya lebih disiplin,” ujarnya kepada eljabar.com, Selasa (08/12/2020).
“Kendati Juhana dan Adang hendak pensiun, namun tiap bulan masih menikmati gaji, uang jabatan dan fasilitas berupa kendaraan roda 4. Mestinya kedua pejabat tersebut malu ketika ada bawahannya diduga terlibat korupsi,” kata As menambahkan. A56