Nasional

BBWS Brantas Diam, Eksplorasi Bukit Area Bendungan Bagong Membahayakan Pengendara

TRENGGALEK, eljabar.com – Pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek menuai protes keras.

Protes keras yang disampaikan oleh sejumlah aktivis lingkungan tersebut dipicu oleh pelaksanaan pengerukan bukit yang berada di area pembangunan bendungan, tak dilengkapi dengan pengamanan yang memadai.

Para penggiat lingkungan itu mengkhawatirkan keamanan masyarakat yang lalu lalang di jalan yang tepat berada di bawah bukit tersebut.

Surabaya Institute Governance Studies (Sign Studies), salah satu elemen masyarakat yang melayangkan protes keras, menyatakan akan mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, selaku pihak yang bertanggungjawab pembangunan Bendungan Bagong.

Peneliti Sign Studies, Rizaldi L. Gunawan mengatakan, pekerjaan yang menggali batu di bukit tersebut sepatutnya memperhatikan faktor-faktor keamanan dan lingkungan.

“Kalau BBWS Brantas diam dan tidak menegvaluasi pelaksanaan pekerjaan tersebut, kan sayang. Dan itu tidak menghargai pengorbanan masyarakat yang sudah merelakan tanahnya demi pembangunan strategis nasional,” kata Rizal. Sabtu, (31/07/2021).

Perihal serupa juga dilontarkan oleh Lembaga Garuda Muda Indonesia Trenggalek. Dilansir dari keterangan aktivis LGMI Trenggalek, Imam Bachrudin, mengatakan, seharusnya pengerukan di bukit tersebut dilengkapi dengan pagar pengaman dan rambu-rambu yang memadai.

Ia menilai pekerjaan pengerukan bukit berbatu tersebut ada unsur kesembronoan.

“Seharusnya ada pagar pengaman dan rambu-rambu lalulintas yang memadai agar terlihat jelas oleh masyarakat yang melintas di jalan yang tepat berada di bawah bukit. Ini kan membayakan,” ujat Imam. (*wn)

 

 

Show More
Back to top button