Adikarya ParlemenParlemen

Antara Peluang dan Tantangan Dalam Mendorong Revolusi Industri 4.0 Di Sektor Industri

ADHIKARYA PARLEMEN

BANDUNG, elJabar.com — Dalam beberapa dekade terakhir, Jawa Barat mengalami perkembangan dan modernisasi ekonomi yang pesat yang ditandai dengan meningkatnya sektor industri manufaktur dan jasa. Sektor manufaktur, bersama dengan pembangunan infrastruktur dan perkembangan kualitas sosial, berkontribusi paling besar dalam menarik investasi.

Faktor penting lain dalam menopang aktivitas industri, yaitu tenaga kerja menempatkan Jawa Barat dalam posisi yang sangat signifikan. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak, Jawa Barat memiliki angka tenaga kerja yang dinamis.

Sektor industri merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan kemampuan sektor tersebut dalam memberi kontribusi terhadap peningkatan ekspor yang akan menambah nilai devisa dan mendorong peningkatan nilai mata uang. Lebih lanjut, sektor industri dapat menggerakan roda perekonomian negara dengan lebih cepat melalui dorongan terhadap mobilitas barang/jasa dan penyediaan lapangan kerja.

Oleh sebab itu, menurut Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat, H. A. Sopyan, pembangunan di sektor ini menjadi sangat signifikan untuk diperhatikan oleh setiap pemerintahan di negara manapun. Dalam beberapa tahun ke depan, pembangunan sektor industri akan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.

Pada tahun 2019 Bappenas, dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024 mentargetkan bahwa sektor industri akan berkontribusi untuk agenda pembangunan ketahanan ekonomi yang menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%-6,0% per tahun, penurunan tingkat kemiskinan menjadi 6,5%- 7,0%, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di angka 4,0%-4,6%, dan Gini Ratio mencapai 0,370- 0,374.

“Maka peran sektor industri menjadi sangat signifikan jika mempertimbangkan kemampuannya dalam menggerakkan roda ekonomi dan menyerap tenaga kerja, sehingga sangat strategis sebagai sektor unggulan dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan,” ujar H. A. Sopyan, kepada elJabar.com.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu untuk ikut berkontribusi dengan mendorong sektor industri sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

Sehingga industri pengolahan di Jawa Barat dapat memegang peran vital sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Dalam upaya mempertahankan industri Jawa Barat tetap berperan sebagai generator ekonomi, sangat perlu didukung dan diperkuat dengan berbagai langkah strategis agar memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, baik domestik maupun situasi lintas negara.

“Perubahan tersebut termasuk kecenderungan Revolusi Industri 4.0 yang sedang menggaung di seluruh dunia dan menuntut kecepatan adaptasi bagi seluruh pihak terkait, agar tidak tertinggal,” kata Sopyan.

Keputusan mengenai langkah strategis apa yang akan diambil oleh pemerintah dalam mendorong adaptasi sektor industry, sangat tergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh sektor dan pelaku usaha industry.

Termasuk permasalahan yang dialami oleh manajemen pemerintah secara internal. Kecenderungan Revolusi Industri 4.0 sebenarnya telah lama menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Beberapa rencana program unggulan yang telah disusun untuk menjawab tantangan akibat perubahan yang sedang berlangsung pada beberapa tahun yang lalu, diantaranya : penyusunan kebijakan industri dengan inovasi pada pelayanan publik dan penataan daerah; pembangunan kawasan industri lokal di Kabupaten/Kota Jawa Barat; dan penyiapan infrastruktur ekonomi digital, inkubator bisnis, dan perusahaan start-up/creative.

“Harapan kita, implementasi berbagai konsep dan teknologi baru akibat Revolusi Industri 4.0 ini terus memicu pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Barat,” harapnya.

Namun demikian, implementasi kebijakan ini memerlukan teknologi pendukung yang dapat memaksimalkan kolaborasi antara factor-faktor produksi dan mengolah data secara akurat dan cepat untuk keperluan pengambilan keputusan bisnis.

Kehadiran teknologi industri 4.0 menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam bentuk penyediaan teknologi digital dalam meningkatkan produktivitas operasional, efisiensi energi, optimalisasi sumber daya, dan mendorong inovasi dan terciptanya proses kerja baru.

Akses internet, data realtime, dan komunikasi maupun koordinasi antar faktor produksi yang dilengkapi dengan kemampuan analisa tingkat lanjutan memberi perspektif bagi perusahaan untuk melakukan berbagai identifikasi pada peluang dan tantangan dalam menjalankan bisnisnya.

Kehadiran teknologi tersebut juga memberi jalan pada pelaksanaan manajemen jarak jauh perusahaan. Berbagai teknologi yang tersedia memungkinkan operator untuk mengambil langkah-langkah taktis dalam situasi yang akses fisik yang terbatas, misalnya penyesuaian proses produksi, pemeliharaan, analisa data real-time, dan berbagai pengambilan keputusan.

“Sebenarnya dengan menggunakan analisis lingkungan eksternal, dapat diidentifikasi beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan, serta ancaman yang perlu untuk diperhatikan dalam upaya untuk mendukung penerapan Revolusi Industri 4.0 di industri-industri Jawa Barat,” pungkasnya. (muis)

Show More
Back to top button