Pemerintahan

Bappeda Targetkan Pemerataan Harga Pangan antara Daratan dan Kepulauan Sumenep

SUMENEP, Eljabar.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memberikan perhatian serius terhadap isu pengendalian inflasi dan ketahanan pangan yang menjadi dua agenda prioritas strategis pada pertengahan tahun 2025.

Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun dokumen Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2025–2029. Dokumen tersebut dirancang sebagai panduan lintas sektor dalam menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan distribusi pangan bergizi di seluruh wilayah, termasuk kepulauan.

“Inflasi tidak bisa dikendalikan oleh satu instansi saja. Ini memerlukan kerja bersama, terutama di sektor pangan dan distribusinya,” ujar Arif pada Senin (16/6).

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, inflasi provinsi hingga Mei 2025 tercatat sebesar 1,22 persen. Meskipun tergolong stabil, Arif mengingatkan bahwa Sumenep perlu tetap waspada, terutama karena tantangan geografis dan ketergantungan terhadap distribusi antarpulau.

Ia menekankan bahwa komoditas pangan menjadi penyumbang utama inflasi di daerah. Oleh karena itu, penguatan produksi lokal serta perbaikan sistem distribusi bahan pokok menjadi fokus utama pemerintah daerah.

“Bappeda mendorong sinergi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Dinas Kesehatan, untuk memastikan program pangan bergizi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

Salah satu langkah penting adalah menekan disparitas harga antara wilayah daratan dan kepulauan, yang selama ini menjadi tantangan dalam pemerataan akses pangan.

Selain itu, Bappeda juga terus mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi sektor pajak dan retribusi. Upaya ini dimaksudkan untuk memperkuat daya fiskal daerah sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

“Kalau daya beli masyarakat terjaga dan fiskal daerah kuat, maka pembangunan di Sumenep bisa berjalan secara berkelanjutan,” pungkas Arif Firmanto. (Ury)

Show More
Back to top button