SUMENEP, eljabar.com – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tegaskan akan segera carikan solusi untuk mengatasi kemacetan di jalan Diponegoro dan jalan Tengku Umar Sumenep.
Diketahui, di jalan Diponegoro dan jalan Tengku Umar, Kota Sumenep, sering kali alami kemacetan akibat adanya toko toko yang tidak memiliki tempat khusus untuk bongkar muat barang.
Apalagi, di sepanjang jalan tersebut, selalu ditempati para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sepanjang jalan tersebut, sehingga mengakibatkan jalanan menjadi macet.
Kepala Disperkimhub Sumenep, Yayak Nurwahyudi mengatakan, pihaknya saat ini sudah memiliki alternatif dan solusi untuk mengatasi kemacetan tersebut.
Pria akrab disapa Yayak ini mengatakan, pihaknya akan segera melakukan edukasi kepada para pemilik usaha dan PKL untuk tertib dan menggunakan waktu dengan baik.
“Kalau di siang hari bongkar muat barang ramai, maka untuk para PKL jangan buka di waktu itu,” ungkap yayak pada media in, Kamis (16/05/2024).
Menurutnya, para pelaku ekonomi harus bisa saling mengerti dan bijak dalam menggunakan waktu, agar kemacetan bisa diminimalisir seminim mungkin.
Bahkan, dirinya menegaskan jika dalam waktu dekat akan memberikan edukasi kepada para pelaku ekonomi di tempat tersebut untuk bijak dalam membagi waktu.
Bahkan Yayak juga menegaskan bahwa, bagi para pemilik toko untuk tidak membiarkan para karyawannya untuk parkir sembarangan. Terlebih jika memajangkan barang dagangannya melebihi gudang, sehingga membuat bahu jalan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Dalam waktu dekat ini kami akan sosialisasikan hal itu,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah memikirkan akan adanya terminal bongkar muat barang.
Hanya saja, dalam pelaksanaannya terminal bongkar muat barang kadang tidak efektif dan jarang digunakan.
Kendati demikian, terminal bongkar muat barang juga tetap menjadi pertimbangan Disperkimhub. Tentunya dengan konsep yang lebih baik.
“Bongkar muat barang juga tetap menjadi pemikiran kita,” kata Yayak mengakhiri komentarnya. (Ury)