Bendungan Tugu Hampir Rampung, Pemkab Trenggalek Belum Inisiasi Lahan Irigasi
TRENGGALEK, eljabar.com — Progres pembangunan Bendungan Tugu telah mencapai 84 persen. Capaian progresif pembangunan bendungan yang berada di Desa Ngelinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek tersebut seharusnya direspon oleh pihak terkait dengan cermat, terutama untuk pemanfaatannya.
Dari data yang dihimpun eljabar.com, Bendungan Tugu akan dimanfaatkan untuk melayani irigasi seluas 1.200 hektare dan kebutuhan air baku berkapasitas 12 liter per detik.
Namun faktanya, hingga proses pembangunannya mendekati rampung, Pemkab Trenggalek masih belum merealisasikan rencana strategis dan terukur terkait pemanfaatan Bendungan Tugu untuk irigasi seluas 1.200 hektare tersebut.
Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ke Pemkab Trenggalek belum lama berselang.
Dalam sambutannya, Gubernur wanita pertama di Jatim ini meminta agar Pemkab Trenggalek menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk layanan irigasi Bendungan Tugu.
Pernyataan Khofifah tersebut cukup mengejutkan sejumlah kalangan. Apalagi jika dikaitkan dengan komitmen Pemkab Trenggalek dalam pemanfaatan Bendungan Tugu di sektor layanan irigasi.
“Jadi Pemkab Trenggalek saya harap mempersiapkan calon lahan untuk irigasinya,” kata Khofifah dalam kunjungan kerja ke Trenggalek. Jum’at, (05/03/2021).
“Ada harapan besar masyarakat Trenggalek atas Bendungan Tugu yang akan melayani irigasi seluas 1.200 hektare sawah,” lanjut Khofifah.

Untuk itu Khofifah meminta Pemkab Trenggalek segera menentukan area eksisting dan area yang bisa diinisiasi menjadi area baru layanan irigasi dari bendungan yang juga disiapkan menjadi ikon destinasi wisata.
Padahal Pemprov Jatim telah menyiapkan peta replantasi guna mengembangkan sektor potensial dari Trenggalek, yaitu kopi dan coklat.
“Saya yakin keberadaan Bendungan Tugu akan menjadi pintu masuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Trenggalek,” kata Khofifah.
Sementara, PPK Bendungan I SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Brantas, Yudha Tantra Ahmadi dalam beberapa kesempatan mengemukakan bahwa seluruh rangkaian pembangunan Bendungan Tugu akan dituntaskan pada akhir Desember 2021.
Yudha mengaku target penyelesaian konstruksi Bendungan Tugu telah menjadi komitmen kuat stake holder terkait. Kendati intensitas curah hujan yang tinggi dan cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini menjadi tantangan yang tak bisa terelakkan, namun target progres harian yang ditetapkan terus dipacu agar terpenuhi.
Pendiri Investment and Assets Studies (Invasus), Lukas Jebaru menilai, semestinya pihak-pihak yang akan mendapat benefit dari Bendungan Tugu lebih responsif dalam memenuhi kebutuhan pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih on progress.

Dijelaskan Lukas, setiap tahapan pembangunan bendungan, di dalamnya mencakup desain konstruksi, pelaksanaan konstruksi serta operasi dan pemeliharaan, akan melalui tahap pengkajian keamanan bendungan dari Komisi Keamanan Bendungan dan Balai Bendungan.
Hal ini telah diatur dalam Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan dan Kepmen PUPR No. 1120/KPTS/M/2019 tentang Perubahan atas Lampiran Kepmen PUPR No. 361/KPTS/M/2019 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Komisi Keamanan Bendungan.
Meskipun pembangunannya telah dinyatakan selesai 100 persen, tetap harus melalui tahap kajian dan asesmen keamanan bendungan, terutama dari potensi rembesan yang berlebihan dan dapat menyebabkan bendungan tidak stabil.
Bendungan Tugu adalah bendungan tipe urugan batu inti lempung dengan tinggi bendungan mencapai 89 meter dari dasar sungai. Panjang dan lebar puncak bendungan adalah 440 meter dan 12 meter, dengan luas area genangan 37,56 hektare dan kapasitas total tampungan sebesar 9,3 juta meter kubik.
Disamping itu Bendungan Tugu dilengkapi dengan bangunan pelengkap yang terdiri dari bangunan pengambilan dengan menara tenggelam yang setinggi 23,30 meter dengan elevasi ambang +202,35 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dimensi saft 1,50 X 1,50 meter.
Bangunan struktur utama lainnya adalah bangunan pelimpah (spillway) dengan tipe pelimpah samping model mercu Ogee dengan elevasi ambang berada di ketinggian +239,05 mdpl dengan lebar ambang 35,00 meter. (*wn/red)