Bimtek Wirausaha Muda di Sumedang Resmi Ditutup…!
SUMEDANG, eljabar.com — Setelah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pelatihan selama lima hari, peserta Bimbingan Teknis Industri Kecil Menengah (IKM) program Kementrian Perindustrian resmi ditutup, Sabtu (02/03/2019) di Hotel Sahid Skyland City Desa Hegarmanah.
Kasubdit Logam Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ikma) Irvan Kuswardana, mengatakan Bimtek Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru IKM Jawa Barat tahun 2019 ini bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru khususnya di Kabupaten Sumedang.
“Ada enam Industri Kecil Menengah (IKM) yang menjadi prioritas Bimtek kami, diantaranya IKM Konveksi, IKM batik, IKM Service HP, IKM Kerajinan, IKM Makangan Ringan, dan IKM Perbengkelan Las. Ini salah satu program untuk mengantaskan pengangguran dari Kementrian Perindustrian,” katanya.
Ivan menambahkan Bimtek ini untuk maju bersama-sama dalam meningkatkan UMKM di Kabupaten Sumedang.
“Sebanyak 225 orang peserta mengikuti Bimtek ini. Kita punya IKM 5000an, sehingga Mudah-mudahan bisa diserap. Bagaimana IKM ini kita tumbuhkan secara bersama-sama,” paparnya.
“Kami juga tidak hanya memiliki program bimtek saja, tetapi bantuan khusus mesin, peralatan, pameran dan Haki (Hak Kekayaan Intelektual),” katanya.
Sebelumnya Wabup Sumedang Erwan Setiawan dan Anggota Komisi VI DPR RI Linda Megawati, membuka kegiatan Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru IKM di Jawa Barat bertempat di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Selasa (26/02/2019) lalu.
Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian bersama dengan Komisi VI DPR RI dan Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumedang.
Dalam sambutannya Wakil Bupati mengatakan wirausaha pada hakikatnya adalah kemampuan berusaha secara mandiri tanpa tergantung pada orang lain.
“Sektor industri kecil dan menengah (IKM) memegang peranan penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, memiliki ketangguhan terhadap goncangan perekonomian global serta membuka peluang berusaha dan dapat mewujudkan peningkatan dan pemerataan pendapat sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” ucapnya.
Namun menurut Wakil Bupati pada kenyataanya sektor industri kecil menengah di Kabupaten Sumedang masih memiliki berbagai kendala dan permasalahan diantaranya kurangnya permodalan karena modal di dapat dari uang pemilik usaha sendiri, selain itu kesulitan dalam pemasaran, artinya kurang memanfaatkan penggunaan media internet dalam pemasaran produknya dan masih ada persoalan lainnya.
“Dengan demikian sinegritas antara Pemerintah Daerah dengan stakeholder diharapkan mampu menciptakan berbagai lapangan usaha baru serta menekan bahkan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Sumedang,” ungkapnya. (Abas)