Regional

BPBD Sumedang Genjot SDM Penanganan Bencana Lewat Destana

SUMEDANG, eljabar.com — Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang intensif meningkatkan kapasitas masyarakat melalui Desa Tangguh Bencana (Destana).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Adang menyebutkan, mitigasi bencana serta proses evakuasi saat terjadi bencana sangat penting diketahui dan dipahami oleh masyarakat.

“Kita ketahui bahwa hampir seluruh desa di Kabupaten Sumedang saat ini telah dibentuk Destana berdasarkan instruksi dari Sekertaris Daerah (Sekda) Sumedang kepada para camat se Kabupaten Sumedang,”  jelas Adang.

Secara data, Adang menyebutkan, dari 276 desa dan kelurahan di 25 kecamatan di Kabupaten Sumedang, baru 8 Destana yang telah mendapatkan pelatihan atau peningkatan kapasitasnya.

“PTahun 2023 ini, rencananya ada 2 Destana yang akan mendapatkan peningkatan kapasitasnya. Sementara untuk yang sudah dilakukan peningkatan kapasitas atau pelatihan dari BPBD hingga tahun ini ada 8 Desa,” katanya.

Adang menuturkan, Destana ini bukan hanya sekadar dibentuk saja, tetapi juga harus diberikan pelatihan bagaimana mitigasi bencana, serta evakuasi atau penanganan bila bencana itu terjadi.

“Keberadaan Destana ini, tentunya sangat penting sebagai upaya untuk meminimalisir atau mengurangi risiko bencana di Sumedang. Terlebih, wilayah Sumedang sendiri merupakan daerah berbukit dan gunung yang tentunya sangat rawan sekali terjadi bencana,” jelasnya.

Dalam penanganan bencana ini, kata Adang, bukan hanya tugas BPBD semata, melainkan perlunya kerja sama semua pihak. Sehingga dengan dibentuknya Destana diharapkan dapat meminimalisir dampak ataupun korban bila bencana ini terjadi.

“Dengan peningkatan kapasitas atau SDM, Destana juga ke depan akan memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana,” pungkasnya. (Abas)

Show More
Back to top button