EkonomiRegional

BRINita: Program TJSL BRI Peduli Kembangkan Urban Farming di Wilayah Perkotaan

BANDUNG, eljabar.com – Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat perkotaan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli melaksanakan kegiatan BRINita di Griya Hijau Hidroponik, Taman Tongkeng, Kota Bandung.

BRINita (BRI Bertani di Kota) merupakan program TJSL BRI Peduli yang berfokus pada pengembangan urban farming di wilayah perkotaan. Program ini bertujuan untuk menciptakan ruang hijau produktif, memperkuat kemandirian pangan rumah tangga, serta mendukung ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.

Hingga tahun 2025, BRINita telah diimplementasikan di berbagai kota di Indonesia dan menjadi salah satu program unggulan CSR BRI dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Kali ini, kegiatan serah terima bantuan program BRINita dilaksanakan pada Senin, 10 November 2025, dan dihadiri oleh perwakilan BRI, mitra pelaksana Filantra, pengelola Griya Hijau Hidroponik, serta perwakilan dari Kelurahan Merdeka dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Bandung.

Kehadiran para pihak tersebut menunjukkan dukungan dan sinergi multipihak dalam mengembangkan konsep urban farming yang berkelanjutan di wilayah perkotaan.

Bentuk Bantuan Pengembangan

Melalui program BRINita, BRI memberikan dukungan pengembangan sarana dan prasarana pertanian perkotaan kepada Griya Hijau Hidroponik, meliputi;

  • Renovasi Green House, mencakup penggantian plastik pelindung, screen, dan sistem sprinkler untuk menjaga kondisi tumbuh optimal bagi tanaman.
  • Penambahan Green House baru guna memperluas kapasitas produksi sayuran hidroponik.
  • Perbaikan ruang packing dan ruang pertemuan untuk menunjang kegiatan pascapanen dan pelatihan kelompok tani.
  • Penambahan instalasi hidroponik dan peralatan pendukung seperti TDS meter dan pH meter untuk pengendalian kualitas nutrisi.
  • Penyediaan perlengkapan packing berupa meja, rak, timbangan, dan keranjang untuk efisiensi kegiatan pascapanen.
  • Pelatihan teknis dan pendampingan masyarakat yang difasilitasi oleh Filantra, meliputi pengelolaan hidroponik, manajemen usaha, serta strategi keberlanjutan pertanian kota.

Dampak dan Harapan

Program BRINita di Griya Hijau Hidroponik diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi, memperluas manfaat sosial, serta menjadi percontohan urban farming berkelanjutan di Kota Bandung.

“Melalui program BRINita, BRI berkomitmen mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat perkotaan. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengembangkan pertanian kota yang ramah lingkungan dan produktif,” ujar perwakilan BRI Peduli dalam sambutannya.

Sementara itu, perwakilan Filantra menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini yang dinilai mampu menghadirkan dampak sosial nyata.

“Pendampingan program ini menjadi bukti bahwa sinergi antara korporasi, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi berkelanjutan bagi ketahanan pangan di wilayah perkotaan,” ujar perwakilan Filantra.

Dari sisi penerima manfaat, pengelola Griya Hijau Hidroponik menyampaikan rasa syukur dan semangat baru atas dukungan yang diberikan.

“Bantuan dan pendampingan dari BRI melalui program BRINita ini memberikan dorongan besar bagi kami untuk terus mengembangkan pertanian hidroponik yang lebih modern dan efisien. Kami berharap Griya Hijau dapat menjadi tempat belajar dan inspirasi bagi masyarakat sekitar dalam menciptakan ruang hijau produktif di tengah kota,” ujar perwakilan Griya Hijau Hidroponik.

Sementara itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Bandung mengapresiasi kolaborasi lintas sektor ini sebagai wujud nyata dari pembangunan berkelanjutan di perkotaan.

“Program seperti BRINita selaras dengan visi Kota Bandung dalam memperkuat ketahanan pangan dan memperluas ruang hijau produktif. Kami berterima kasih atas inisiatif BRI dan Filantra yang turut mendukung upaya pemerintah dalam membangun kota yang sehat, mandiri, dan berdaya,” ungkap perwakilan Disperkim Kota Bandung. ***

Show More
Back to top button