Ia menjelaskan, sebelumnya pihaknya bekerja sama dengan camat dan beberapa kepala desa menyebarkan kuisioner secara digital mengenai data apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Hasilnya, dari kuisioner yang disebar, 99,5 persen masyarakat membutuhkan data di bidang kesehatan, 98,6 persen masyarakat membutuhkan data harga pokok terbaru, 84,1 persen masyarakat membutuhkan data sarana produksi pertanian,” jelasnya.
Sekdis pun menginformasikan, kesempatan tersebut juga merupaka soft launching penyesuaian super aplikasi e-Office milik Sumedang dengan aplikasi Srikandi yang diluncurkan oleh ANDRI (Arsip Nasional Data Republik Indonesia).
“Sebelum ANDRI meluncurkan Srikandi, Sumedang sudah terlebih dahulu tata naskah dinas elektronik yaitu e-Office sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap super aplikasi tersebut. Saat ini sedang kolaborasi dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan agar menu-menu yang tidak ada di aplikasi Srikandi maka di akomodir di aplikasi e-office,” jelasnya.