Pendidikan

Bupati Sumedang: Tanamkan Pendidikan Agama Islam Sejak Usia Dini

SUMEDANG, eljabar.com — Tak kurang dari 20 ribu santri dari 26 Kecamatan di Kabupaten Sumedang hadir untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kabupaten Sumedang bertempat di Alun-alun Sumedang, Senin (22/10/2018).

Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2018 tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir yang dalam kesempatan tersebut bertindak sebagai Pembina Upacara. Turut hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sumedang, Ketua PCNU Kabupaten Sumedang, para Kepala SKPD serta para Camat se-Kabupaten Sumedang, Ketua dan seluruh anggota APDESI Kabupaten Sumedang, para alim ulama, tokoh masyarakat, para santri dan tamu undangan lainnya.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, pembacaan Resolusi Jihad, pembacaan Ikrar Santri Indonesia diucap ulang oleh seluruh peserta Upacara, menyanyikan lagu Subbanul Wathon dan Mars Hari Santri Nasional.

Bupati Sumedang dalam sambutannya menyampaikan bahwa penetapan Hari Santri Nasional dilatarbelakangi oleh karena santri adalah salah satu komponen Bangsa yang banyak berperan dalam perjalanan sejarah bangsa serta sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Resolusi Jihad Hadratussyeh Kyai Hasyim Asyari yang telah membela Negara Indonesia seperti halnya membela Agama.

“Atas dasar itulah Pemerintah Republik Indonesia memberi perhatian dengan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Dengan memperingati  Hari Santri Nasional ini diharapkan mampu mengingatkan kepada kita khususnya para santri untuk menghormati, mendoakan, serta mengenang jasa para Ulama terdahulu saat memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air melalui Revolusi Jihad dan tentu saja sebagai bentuk ikhtiar kita agar selalu diberi kelancaran, keselamatan dalam mewujudkan Sumedang yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional dan Kreatif (Sumedang Simpati),” ujarnya.

Masih dalam sambutannya, Bupati Sumedang mengatakan guna merealisasikan Visi Sumedang Simpati yang salah satunya adalah mewujudkan masyarakat Sumedang yang Agamis Akhlaknya, bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional 2018, akan dilaksanakan penandatanganan Deklarasi  Sumedang Agamis yang merupakan ajakan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta Launching wajib Diniyah yang mana siswa/siswi Sekolah Dasar (SD) yang beragama Islam wajib mengikuti pembelajaran di Madrasah Diniyah selama 4 tahun.

“Melalui program ini saya berharap para orang tua memahami pentingnya penanaman pendidikan Agama Islam sejak usia dini demi pembentukan karakter dan kepribadian yang baik bagi anak.Tentunya program ini juga harus didukung oleh peningkatan kualitas, kreativitas dan layanan dari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan,” paparnya.

Diakhir sambutannya Bupati berpesan hendaknya momentum Hari Santri Nasional 2018 tersebut dapat digunakan sebagai wahana refleksi dan introspeksi diri secara lebih mendalam sekaligus melakukan evaluasi terhadap diri masing-masing sehingga memperoleh gambaran yang utuh mengenai perjalanan hidup untuk menatap masa depan dengan optimis.

“Agama Islam sebagai ajaran Agama yang luhur hendaknya bisa kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi motivasi untuk membangun Kabupaten Sumedang yang damai,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut dibacakan pula deklarasi  program keagamaan oleh Bupati Sumedang dalam rangka mewujudkan Visi Sumedang Simpati, dilanjutkan dengan deklarasi Sumedang Agamis, penandatanganan Perbup Wajib Diniyah, penandatanganan Edaran Sumedang Agamis, penyerahan bantuan untuk guru ngaji FKDT sebesar 750 juta kepada 750 orang, guru ngaji BKPRMI sebesar 750 juta kepada 750 orang, bantuan Kobong Pesantren untuk 8 Ponpes, bantuan Kobong Diniyah Takmilyah untuk 5 DTA, bantuan Kobong TPA untuk 3 TPA, penyerahan bantuan program Sumedang Agamis berupa Al Quran sebagai tanda pelaksanaan One Day One Ayat kepada OPD, Forum Camat, dan APDESI.

Diakhir acara dilakukan pelepasan balon ke udara oleh Bupati Sumedang sebagai tanda diawalinya Kirab Santri yang diikuti oleh Bupati, Wakil Bupati, dan peserta upacara lainnya. (Abas)

Show More
Back to top button