Bupati Sumedang : Tenaga Medis Sudah Kewalahan
Sumedang, eljabar. Com — Jumlah kasus baru Covid-19 rata-rata per hari di Kabupaten Sumedang sebanyak 70 orang dan kasus aktif harian per 29 Juni 2021 sekitar 200 orang lebih serta hampir setiap hari ada laporan kematian akibat Covid.
Laporan tersebut disampaikan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat memimpin rapat online Penyelenggaraan Kewaspadaan Dini Tahun 2021 sekaligus evaluasi Perbup No. 61 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM, Rabu (30/6).
Rapat yang diinisiasi oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan, Sekretaris Daerah Herman Suryatman, para Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Sumedang.
Bupati mengatakan, saat ini tempat tidur di RSUD sudah penuh terisi pasien Covid-19 dan banyak tenaga medis yang terpapar covid sehingga membuat kewalahan para petugas.
“Tenaga medis sudah kewalahan dengan banyaknya tenaga medis yang terpapar Covid-19 serta keterbatasan kamar,” ucap Bupati.
Menurut Bupati, untuk mengatasinya diperlukan upaya-upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di tiap-tiap desa dan kecamatan sehingga jumlah kasus tidak terus bertambah.
“Upaya yang harus kita lakukan adalah mengatasi permasalahan dari hulunya yakni desa dan kecamatan. Caranya dengan menekan penyebaran Covid sehingga tidak ada lagi tambahan pasien,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, kerja sama dan kesungguhan semua lapisan masyarakat, termasuk para ASN, diperlukan untuk mengatasi Covid-19 dari hulunya dengan cara bersama-sama disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menegakkan hukum bagi para pelanggarnya.
“Saya harap seluruh pimpinan SKPD bisa menyampaikan kepada karyawannya masing-masing untuk menjadi teladan di lingkungannya masing-masing dalam menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Bupati menerangkan, saat ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan Covid-19 diantaranya dengan menambah tempat tidur di rumah sakit, fasilitas kesehatan, oksigen dan obat-obatan.
“Termasuk untuk mengurai kepadatan pasien di rumah sakit kita buat “Rumah Titirah Simpati” yakni rumah singgah untuk pasien yang hampir pulih sehingga rumah sakit tidak terlalu penuh,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini Puskesmas sudah ada yang menjadi tempat perawatan pasien Covid-19.
“Waiting list yang butuh perawatan di Rumah Sakit saat ini hampir 20 orang lebih, masing-masing menunggu di rumahnya. Ini tentunya harus menjadi keprihatinan dan perhatian serius dari kita semua,” terangnya.
Berdasarkan hasil evaluasi di lapangan, menurutnya masyarakat belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan dan Satgas Covid pun belum maksimal dalam mengatasinya.
“Untuk itulah perlu langkah yang khusus bagi kita untuk pengetatan PPKM yakni dengan menerbitkan Perbup Nomor 66 Tahun 2021 sebagai penyempurna Perbup 61 Tahun 2021,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati H. Erwan Setiawan mengatakan, pendisiplinan masyarakat dalam PPKM sudah saatnya ditegakkan secara tegas karena menurutnya fase sosialisasi dan edukasi sudah terlewati.
“Saat ini penerapan sanksi mutlak dilakukan dengan tegas, termasuk memperketat izin keramaian. Jangan sampai kendor,” katanya.
Kepada para camat Wabup berpesan agar terus melakukan konsolidasi dengan Forkopimcam dan Satgas Covid-19 Kecamatan dan desa.
“Identifikasi permasalahan khususnya terkait jumlah dan sebaran kasus Covid-19 serta ketidakdisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, susun rencana aksi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan pendisiplinan warga dalam penerapan protokol kesehatan,” tegasnya.
Wabup juga meminta agar melaksanakan pembinaan khusus terhadap Satgas Desa Siaga Covid-19 serta Tim Penggerak PKK di kecamatan dan desa.
“Optimalkan kembali kinerja Satgas Desa Siaga Covid-19, RW dan RT serta PKK kecamatan dan desa. Tugas utama yang harus dilakukan adalah sosialisasi 4 M, PHBS, peningkatan imunitas warga, ketahanan keluarga, dan pemanfaatan pekarangan rumah dengan tanaman obat keluarga (Toga),” ucapnya.
Wakil Bupati meminta agar masyarakat mengoptimalkan kembali fungsi masjid untuk menginformasikan pentingnya 4 M melalui pengeras suara.
“Tumbuhkan dan jaga terus modal sosial masyarakat, gotong royong, swadaya dan partisipasi sebagai modal utama dalam upaya percepatan penanganan covid 19,” pungkasnya.(abas)