KAB. BANDUNG, eljabar.com — Permasalahan yang terjadi di Sungai Citarum sangat kompleks dan diakibatkan berbagai faktor yang mengakibatkannnya. Mulai dari penggundulan lahan dan hutan di Cisanti sebagai hulu Citarum, pencemaran sampah domestik hingga limbah industri pabrik.
Demikian diungkapkan Komandan Sektor (Dansektor) 21, Kolonel Inf Yusep Sudrajat di hadapan puluhan warga di Kantor Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa (09/04/2019).
“Warga harus ikut mendukung dan membangun kesadaran bersama terhadap lingkungan. Minimal tidak membuang sampah sembarangan,” tandas Dansektor.
Pada kesempatan ini, Kol. Yusep juga menjelaskan latarbelakang serta tujuan Satgas Citarum Harum yang merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018. Lebih jauh dipaparkan Dansektor, di setiap desa dan lingkungan RW, dibantu kelompok warga peduli lingkungan, seperti Ecovillege, Bank Sampah di RW hendaknya mengelola sampah secara mandiri. “Dan bersama-sama Satgas Citarum menciptakan serta mewujudkan lingkungan bersih,” tukasnya.
“Untuk lebih memaksimalkan program Citarum Harum, dibutuhkan peran aktif dan dukungan nyata semua warga. Khususnya, pemerintah daerah dan kewilayahan,” ujarnya.
Dansektor berharap, semua unsur masyarakat mau berbuat dengan satu tujuan, mengembalikan marwah warga Jabar, dan Indonesia secara umum. “Alam kita jaga, maka alam akan menjaga kita,” katanya penuh makna.
Kol. Yusep menambahkan, Selama setahun Satgas Citarum telah melakukan banyak hal. Ini dilakukan, mengembalikan ekosistem sungai dari berbagai pencemaran yang terjadi selama ini. “Langkah yang sudah dilakukan, mulai dari pengangkatan sampah domestik rumah tangga, melokalisir pencemaran limbah industri, serta menyediakan bak sampah beberapa subsektor yang ada di wilayah Sektor 21,” ungkapnya. *rie