Sumedang,eljabar.com – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menerima kunjungan kerja Asisten Deputi Bidang Pelaporan Persidangan Sekretariat Kabinet RI Heru Priyantono beserta jajaran di Ruang Kerja Bupati, Jumat (6/12).
Heru mengatakan, kunjungan kali ini merupakan tindak lanjut dari paparan Bupati Sumedang terkait stunting di hadapan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Waktu itu Bupati kan paparan soal stunting di Istana Presiden. Pak Presiden merespon dengan sangat baik karena penurunan stunting di Kabupaten Sumedang sungguh sangat signifikan dari 32 persen menjadi 8 persen,” ungkapnya.
Karena Kabupaten Sumedang sudah memakai aplikasi platform digital untuk menurunkan angka stunting, maka Presiden meminta Kabupaten Sumedang untuk menularkan ke daerah-daerah lain di Indonesia.
“Karena Kabupaten Sumedang sudah memakai aplikasi platform digital, jadi Pak Presiden meminta untuk di-copy lalu ditularkan ke daerah-daerah, terutama yang stuntingnya masih tinggi,” terangnya.
Heru juga menuturkan, dalam waktu dekat akan dikumpulkan para kepala daerah di Indonesia, selanjutnya Bupati Sumedang memaparkan dan Presiden akan memberikan arahan.
“Saya rasa Bupati Sumedang mendapat respon positif dari Presiden, baru Sumedang yang diundang Ratas oleh Presiden. Nanti akan dikumpulkan para kepala daerah untuk selanjutnya Bupati Sumedang memberikan paparan dan Presiden memberikan arahan untuk penurunan stunting secepatnya,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengucapkan terima kasih terkait kunjungan jajaran Asisten Deputi ke Kabupaten Sumedang.
“Alhamdulillah jajaran dari Sekretariat Kabinet datang ke Sumedang untuk menyampaikan arahan dari Pak Presiden,” ujarnya.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dikumpulkan seluruh bupati/walikota se-Indonesia untuk mendapatkan arahan dari Presiden serta penjelasan dari Bupati Sumedang.
“Saya sebagai narasumbernya untuk sharing terhadap keberhasilan Kabupaten Sumedang dalam penurunan stunting menggunakan SPBE,” tuturnya.
Disampaikan Bupati, Kabupaten Sumedang sendiri bahkan siap untuk menghibahkan platform Simpati kepada seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
“Kami sudah siap untuk menghibahkan platform Simpati kepada seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Ini akan diawali dengan 50 Kabupaten/Kota terlebih dahulu, yang SPBE-nya baik tetapi stuntingnya tinggi. Sekarang sedang digodok oleh Kemenkes untuk lokus prioritas yang akan menjadi piloting dari platform Simpati ini,” pungkasnya.
