Uncategorized

Di Sumedang, terdapat 264 ODHA Yang Belum Terjangkau Keberadaannya

Sumedang, eljabar.com– Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kab. Sumedang mensinyalir bahwa di wilayah Kabupaten Sumedang masih terdapat sekitar 264 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang belum terjangkau keberadaannya. Padahal, seperti diketahui ratusan ODHA tersebut bisa menjadi sumber penularan HIV/AIDS di wilayah Sumedang. Data tersebut didapat dari estimasi nasional yang menerangkan bahwa ada 548 ODHA di Sumedang, dan baru 285 orang yang sudah terjangkau keberadaannya.

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Kab. Sumedang, Drs. Hilman Taufik Wijaya Somantri, M. Kes saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan Penguatan Kelembagaan KPAD Kab. Sumedang Tahun 2018 di Gedung Negara, Selasa (15/5).

Dikatakan Hilman, kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Sumedang pada tahun 2003, tepatnya di Desa Cimanintin Kecamatan Jatinunggal. Kemudian pada perkembangannya, pada tahun 2004, Kabupaten Sumedang termasuk 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang dipastikan menjadi daerah penularan HIV/AIDS dari 440 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia.

“HIV merupakan salah satu jenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga menetap dalam tubuh dan sifatnya tidak bisa disembuhkan,’’ kata Hilman.

Menurutnya, penderita HIV/AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun, lebih banyak diderita pada usia produktif, serta penularannya lebih banyak dari berganti pasangan. Dijelaskan Hilman lebih lanjut, Virus HIV sendiri bisa menular melalui kontak dengan darah, cairan vagina, air mani serta ASI dan tidak menular melalui keringat, air kencing, tinja dan air ludah.

‘’Menurut data yang ditemukan oleh KPAD Sumedang, fenomena yang baru ditemukan adalah penularan HIV/AIDS lebih banyak terdapat pada ibu-ibu rumah tangga, sebesar 57 persen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Retno Ernawati, S. Sos, MM dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan Penguatan Kelembagaan KPAD sangat diperlukan untuk kelangsungan kehidupan masyarakat Sumedang agar lebih sehat, bersih dan lebih menjungjung tinggi nilai-nilai Agama serta budaya.

“Mari kita mengeksplor diri kita untuk menyatukan semua kekuatan yang ada di Sumedang agar bisa bersinergis untuk tujuan yang sama, yaitu menanggulangi dan mencegah HIV/AIDS di Sumedang,” ujarnya.

Disampaikan Retno lebih lanjut, fenomena penyebarab HIV/AIDS sangat memprihatinkan dan harus sesegera mungkin ditindak lanjuti dengan serius.

‘’Penanganan dan penanggulangan permasalahan terkait dengan HIV/AIDS di Sumedang harus benar-benar dilaksanakan secara lebih optimal. Salah satu caranya yaitu dengan lebih menguatkan fungsi kelembagaan serta menuntut perhatian dan partisipasi masyarakat dalam pencegahannya,”kata Retno diakhir sambutannya.(abas)

Show More
Back to top button