BANDUNG, eljabar.com — Komandan Sesko TNI Laksamana Madya TNI Deddy M. Pribadi, S.H, M.A.P membuka secara resmi Pembukaan Dikreg XLVI Sesko TNI tahun angkatan 2019, bertempat di Gedung Serasan Sesko TNI di Jl. Martanegara No. 11 Bandung, Senin (22/04/2019).
Jumlah Pasis Dikreg XLVI TA 2019, kali ini ada 152 peserta (67 peserta TNI AD, 39 peserta TNI AL, 25 peserta TNI AU, 2 peserta Wanita TNI dan 12 peserta Polri serta 7 peserta Pasis Negara Sahabat yaitu dari Arab Saudi, Australia, India, Pakistan, Philipina, Malaysia dan Singapura).
Dalam sambutannya Komandan Sesko TNI menyampaikan amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa tantangan tugas ke depan semakin bervariasi, dihadapkan pada spektrum ancaman yang semakin meluas. Karakteristik medan tugas yang membutuhkan pemahaman yang komprehensif, pemikiran yang terbuka. Serta model kepemimpinan yang adaptif.
Sejak paska Reformasi tahun 1998, kita terkungkung dalam dogma Back to Barrack. Pesan itu tidak salah, ketika dihadapkan dengan situasi politik dan ekonomi saat itu. Namun setelah dua puluh tahun berlalu, perlu kiranya kita memaknai ulang pesan Back to Barrack tersebut. Back to barrack saat itu, memaksa TNI untuk melepas peran Sospol TNI dan kembali kepada fungsi profesional TNI sebagai kekuatan pertahanan.
Saat ini kita dihadapkan pada kondisi yang berbeda dengan munculnya fenomena-fenomena baru. Seperti Revolusi Industri 4.0, berkembangnya jenis-jenis peperangan baru, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Serta munculnya generasi milenial yang memiliki karakter unik dan Iekat dengan teknologi.
Operasi militer baik untuk perang maupun selain perang, memerlukan pendekatan yang berbeda dengan dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu. Disinilah diperlukan pemaknaan profesionalisme yang berbeda, profesionalisme tidak harus bermakna batasan tembok barak-barak militer.
Profesionalisme adalah evolusi dan transformasi kemampuan militer, dihadapkan pada karakteristik ancaman dan Iingkungan yang senantiasa berubah.
Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, kita melaksanakan berbagai jenis operasi militer dalam rangka menghadapi berbagai macam kontinjensi. Seperti bencana alam, bencana kemanusiaan, operasi pengamanan even-even Nasional dan Internasional, serangan teroris dan separatis. Dan tentu saja yang saat ini masih berlangsung yaitu Operasi Pengamanan Pemilu Serentak Tahun 2019.
Hal-hal yang menonjol dalam berbagai jenis operasi tersebut, adalah selain profesionalitas yang tinggi. Juga Interoperabilitas TNI dan konektivitas antara para pemimpin baik TNI, POLRI, Pemerintah Pusat maupun daerah, Elemen-elemen sipil atau non militer. Bahkan kerjasama Internasional.
Operasi-operasi militer saat ini dan ke depan tidak hanya menjadi eksklusifltas personal TNI. Tetapi membutuhkan komponen-komponen cadangan dan pendukung secara terintegrasi.
Karena itu Panglima TNI mengharapkan Perwira-Perwira TNI yang handal, berwawasan luas, berpikiran terbuka. Tidak alergi dengan gagasan-gagasan baru, serta kepemimpinan transformasional yang mampu memahami dan memimpin para Prajurit serta Perwira-Perwira Muda generasi milenial.
Perubahan Iingkungan yang dinamis juga membutuhkan konektivitas tinggi, yang tidak hanya pada skala Nasional, namun pada skala Internasional juga.
Karenanya Pendidikan Sesko TNI merupakan pendidikan yang Prestisius serta mampu melahirkan calon-calon Pemimpin TNI masa depan. Pendidikan Sesko TNI, juga merupakan ajang membangun konektivitas, menjalin persahabatan di antara para Pasis. Baik dari TNI, POLRI maupun Negara-Negara Sahabat. Guna mendukung Interoperabilitas menjalankan tugas di masa mendatang.
Untuk itu Panglima TNI berharap, ikuti dan Iaksanakan pendidikan ini dengan penuh disiplin, dedikasi serta kesungguhan. Sehingga siap untuk menyongsong penugasan sebagai kader Pemimpin yang tangguh dan Profesional. Kuasailah pemahaman kekuatan Tri Matra Terpadu, sebagai dasar bagi terwujudnya kekuatan pokok pertahanan yang solid dan handal.
Selanjutnya Panglima TNI menekankan kepada para Pasis Negara Sahabat. Mereka ini adalah Duta-Duta Persahabatan, kehadiran para Pasis Negara Sahabat. Akan semakin mempererat hubungan baik antar negara, tidak hanya saat ini, tetapi juga di masa mendatang.
Turut hadir dalam acara Pembukaan Pasis Dikreg XLVI TA 2019, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaeman, Wadan Sesko TNI Marsekal Muda TNI Herry Irsal. para Direktur, Kakordos, Dankorsis Sesko TNI dan pejabat TNI Polri. Serta undangan sebagai orangtua asuh Pasis Negara Sahabat. *rie