Hukum

Diduga Manipulasi Nasabah KUR, Oknum BRI Sumenep Masih Bebas Melenggang

SUMENEP, eljabar.com – Kepala Desa KertaTimur, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura Untung Wahyudiono memberi penjelasan soal dugaan permainan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merugikan 3 warga desanya.

“Awalnya begini, masyarakat awal pinjam KUR masih biasa (setornya masih normal, red). Misalnya, tiap bulannya Rp500 ribu, itu tetap dengan nominal segitu. Cuma, untuk pembayarannya itu dijemput oleh petugas BRI bukan datang ke bank,” kata Untung saat dikonfirmasi media melalui sambungan teleponnya, Senin (23/10/2023).

Lebih lanjut Untung menjelaskan bahwa oknum karyawan bank pelat merah tersebut berinisial A. Sebanyak 3 orang warga Desa Kerta Timur yang telah memperoleh pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp25 juta per orang melalui oknum tersebut.

“Namun mereka kaget karena cicilan yang harus dibayar besarnya dua kali lipat dari yang semestinya, yaitu Rp 500 ribu per bulan,” kata Untung.

Setelah pinjaman KUR berjalan beberapa bulan sampai dengan satu tahun, menurut Untung, cicilan yang harus dibayar justru bertambah tanpa pemberitahuan dari pihak BRI.

“Akhirnya saya datangi bank dan ternyata pinjaman KUR yang dipinjam masyarakat sebesar Rp25 juta itu sudah lunas,” jelas Untung.

Usut punya usut, tanpa sepengetahuan nasabah, oknum BRI tersebut kembali mencairkan KUR atas nama 3 orang warga desa Kerta Timur secara sepihak. Artinya, tanpa sepengetahuan nasabah.

“Pinjaman yang disalurkan ternyata bukan yang dari skema KUR. Skema kredit itu dicairkan sendiri oleh oknum ini nilainya Rp 50 juta,” beber Untung.

Alhasil, setelah meminta pertanggungjawaban atas peristiwa yang dialami oleh warganya itu, menurut Untung, pihak BRI Cabang Sumenep akhirnya memberikan solusi. Tiga warga desa korban praktik culas oknum BRI tersebut hanya membayar cicilan dari kredit sesuai yang diterima, yakni senilai Rp 25 juta.

“Setelah saya bersama warga di sini mendatangi bank tersebut, pihak bank mengatakan untuk pinjaman KUR Rp25 juta itu dilunasi saja. Sisanya, biar pihak bank yang mengatasi, itu solusinya dari pihak BRI,” jelas Kades Untung.

Upaya Untung mendampingi warganya akhirnya membuahkan hasil dan 3 orang warga desa yang pernah ditipu oknum tersebut pada tahun 2018 lalu itu sudah selesai.

Namun oknum BRI Cabang Sumenep ini kembali berulah. Kali ini menimpa warga Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep.

“Untuk korban yang lain, tetangga saya di Desa Nyapar masih ada yang belum selesai,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya tidak menampik apabila manajemen BRI Cabang Sumenep sudah mengetahui ulah oknum yang melakukan penipuan dan manipulasi nasabah KUR tersebut. Keberadaan A sendiri kini belum diketahui secara pasti.

“Setahu saya, usai kejadian penipuan ini, A ini ditarik ke cabang dan informasinya sudah resign, itu yang saya tahu. Informasi terakhir, A ini sekarang ada di Pamekasan,” tandasnya.

Sehingga berita ini dipublikasikan, BRI Cabang Sumenep belum memberikan keterangan. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon serta mendatangi langsung, pihak BRI Sumenep justru bersikap acuh tak acuh.

Sekedar informasi, Kredit Usaha Rakyat adalah skema kredit atau pembiayaan modal kerja dan investasi yang menyasar usaha produktif dan fisible sektor UMKM dan Koperasi.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, realisasi penyaluran KUR sampai dengan 30 September 2023 telah mencapai Rp 177,54 triliun dari alokasi dana yang disiapkan sebesar Rp 297 triliun, setara dengan 60 persen.

Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini mengatakan sudah ada tren peningkatan penyaluran baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas. Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 317 Tahun 2023 yang memberikan kepastian hukum dalam pembayaran subsidi bunga atau subsidi marjin KUR.

Kebijakan baru ini berpengaruh terhadap rata-rata kinerja penyaluran KUR yang menunjukkan tren peningkatan penyaluran harian jika dibandingkan dengan Semester I tahun 2023.

“Kebijakan KUR tahun ini juga mendorong perluasan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM yang belum pernah menerima KUR,” kata Airlangga.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, salah satu strategi utama BRI dalam meningkatkan penyaluran KUR di tahun ini masuk ke segmen yang lebih kecil (ultra mikro) dengan mengandalkan holding ultra mikro bersama Pegadaian dan PMN.

Menurutnya, sinergi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal bagi BRI untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan.

Hingga akhir Agustus 2023, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp91,65 triliun kepada lebih dari 2 juta debitur, dengan NPL terjaga di level 2,42%.

“Sektor yang mendominasi penyaluran KUR BRI yakni sektor produksi dengan proporsi mencapai 56,19%,” pungkas Supari. (ury)

Show More
Back to top button