BANDUNG, eljabar.com — Islam telah mengajarkan tentang keseimbangan hidup antara orientasi dunia-akhirat ini, termasuk keseimbangan saat makan-minum dan dalam membelanjakan harta.
Bagi milenial Muslim, keseimbangan menjadi faktor penting dalam hidup. Masa muda tidak lepas dengan menjalani passion atau hobi, mencari jati diri, dan bereksplorasi.
Milenial Muslim merupakan experience-seeker, mereka kerap mencari pengalaman seru dan menyenangkan, dan tidak ingin melewatkan momen penting dalam hidupnya.
Meski begitu, kegiatan tersebut tetap sejalan dengan kaidah agama maupun nilai-nilai kebaikan yang mereka pegang.
Wabah pandemi telah menciptakan masyarakat baru yang penuh empati, terlihat dari begitu banyaknya aksi simpatik berupa pemberian donasi dan penggalangan dana untuk masyarakat yang terdampak pandemi.
Data dari Google menyebutka, pencari kata kunci “menyumbangkan” naik hingga 150%, begitu pula “paket sembako” melonjak hingga 200% selama 2020 kemarin.
Data dari Go-Pay membuktikan 80% responden pernah berdonasi selama 2020 kemarin dengan sebagian motivasinya adalah karena nilai-nilai sosial dan agama.
Berdasarkan pandangan dan data-data tersebut, maka bisa disimpulkan komunitas hadir dan membawa peran penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Banyak perubahan-perubahan besar di masyarakat yang digerakkan oleh komunitas baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun budaya.
Sebagai contoh, masyarakat kini mulai kembali dekat dengan Al-Qur’an karena militansi Komunitas One Day One Juz (ODOJ), Bobotoh Taqwa (BOTAQ) yang bergerak di ranah suporter bola, Sahabat Langit yang menjangkau ke Indonesia Timur, dan lain-lain.
Jika sebelumnya suporter bola cenderung dicap negatif karena sifat anarkis dan lupa shalat wajib saat pertandingan bola, Komunitas BOTAQ hadir untuk memberikan warna positif yang memberikan teladan saat menonton bola, mengadakan pengajian khusus para suporter, dan tentu saja berbagi.
Komunitas Sahabat Langit pun fokus menyalurkan sembako, Al-Qur’an, dan kebutuhan lainnya khusus Indonesia Timur yang seringkali tidak tersentuh.
Begitu pula dengan komunitas-komunitas lainnya yang berperan positif dalam berbagi makanan dan seterusnya.
Lebih detailnya seseorang lebih mungkin mengadopsi perilaku dan gaya hidup lebih baik jika menerima informasi dan ajakan hidup baik berkali- kali dari orang yang berbeda-beda.
Ini dikarenakan masyarakat pada umumnya dikenal lebih kolektif, hanya saja konsep memberikan aura positif yang dilakukan oleh berbagai komunitas di atas dilakukan masing-masing, belum berkolaborasi antar komunitas.
Kalau beberapa atau bahkan semua komunitas saling berkomunikasi, saling berjejaring, saling bersinergi, dan saling menguatkan, insya Allah efeknya bisa jadi akan jadi lebih hebat lagi.
Inilah yang menjadi alasan kuat Syaamil Group menginisiasi lahirnya Islamic Community Summit (ICS) 2022 dengan tagline “Berjamaah Lebih Kuat”.
“Insya Allah ICS 2022 akan diadakan pada hari Selasa hingga Rabu, 12 dan 13 Juli 2022 yang mengambil tempat di Grand Asrilia Hotel Convention dan Restaurant di jalan Pelajar Pejuang 45 nomor 123 Bandung,” kata Ketua Panitia Islamic Community Summit 2022 Apud Saefudin, Selasa (05/07/2022).
ICS 2022 kali ini, kata Apud, akan dihadiri oleh para ketua atau perwakilan komunitas-komunitas Muslim yang ada di Indonesia, dan dibatasi hanya sekira 75 komunitas yang hadir secara luring.
“Bagi komunitas lainnya, pengurus atau anggota komunitas yang belum berkesempatan hadir secara luring, bisa mengikutinya secara daring dengan cara mendaftar lewat aplikasi Zoom atau menonton live di YouTube Syaamil TV,” ungkap Apud Saefudin.
Apud juga menjelaskan, bahwa Syaamil Group juga mengundang perwakilan dari pemerintah, swasta, platform donasi, dan unsur masyarakat lainnya sebagai pendukung dari ekosistem komunitas.
“Para tokoh yang diagendakan hadir sebagai pengisi acara adalah Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat sekaligus pegiat komunitas, Riza Zacharias selaku Founder Syaamil Group dan Komunitas Muda Juara, Ustadz Shamsi Ali selaku Imam di Islamic Center of New York, Pegiat Komunitas Kajian Musyawarah Dhimas Seto dan Dhini Aminarti, Ustadz Bilal Attaqy, dr. Andhika selaku Pengasuh Masjid Muslim Billionaire, Ketua Komuninas ODOJ, dan para tokoh serta pegiat komunitas lainnya,” jelas Apud.
“Semoga kontribusi ICS 2022 mampu menggerakkan komunitas Muslim di Indonesia dan bisa menjadi penggerak peradaban bangsa menuju ke arah yang lebih baik dan diberkahi oleh Allah SWT,” pungkas Apud.
ICS 2022 mengadakan Lomba Video Kreatif Satu Menit “Berjamaah Lebih Kuat” dengan hadiah utama satu buah laptop ASUS VivoBook dan hadiah total senilai 109 juta rupiah lebih.
Berikut ini persyaratan yang harus dipenuhi sebagai perserta lomba, diantaranya:
– Video tersebut wajib diunggah ke Instagram Feed dan ZenCreator Community.
– Peserta terbuka untuk umum (15-30 tahun) dan tidak dipungut biaya alias gratis.
– Periode lomba adalah 1-11 Juli 2022, dan pemenang akan diumumkan pada 12 Juli 2022.
– Konten acara yang akan dihadirkan di ICS 2022 kali ini pada intinya ada tiga bagian penting, yaitu Sharing-Bonding Networking.
*red