Dijanjikan Hidup Senang, Puluhan Gadis Indonesia Malah Dijual ke Cina

BANDUNG,- Sedikitnya 18 perempuan asal Indonesia menjadi korban human trafficking (penjualan manusia) bermodus akan dinikahkan dengan pria Cina.
Praktek penjualan manusia ini sudah berlangsung sejak Desember 2017 dan berhasil dibongkar jajaran Polda Jabar pada Juni 2018.
Polisi telah berhasil mengamankan sejumlah tersangka, termasuk TMK alias A dan GC asal Tiongkok. Tersangka lainnya berkebangsaan Indonesia. Mereka TDD alias V alias C bersama YH alias AAN yang berperan merekrut perempuan dari berbagai daerah dengan iming-iming akan dinikahkan dengan pria asal Cina.
“Para korban dinikah kontrak, perjanjiannya 3 bulan. Mereka juga dijanjikan hidup senang, mendapat uang bulanan dan diperbolehkan pulang dua bulan sekali,” kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto didampingi Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol. Umar Surya Fana dan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Trunoyudo, saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Kamis 26 Juli 2018.
Dijelaskan, tersangka TDD mendatangi para orang tua korban untuk meminta tanda tangan dan persetujuan pernikahan kontrak itu. Kemudian orang tua korban masing diberi uang sebesar Rp.10 juta.
Para korban yang sudah berhasil direkrut, lantas dibawa ke apartemen Green Hills Jakarta untuk ditampung dan diurusi dokumennya dan diberangkatkan ke Tiongkok.
“Korban diserahkan kepada tersangka GCS dan TMK untuk diperkenalkan kepada pria Cina yang akan menikahinya,” tambah jenderal bintang dua itu.
Kabur
Sementara itu, Kombes Pol. Umar Surya Fana menambahkan, praktek ini terbongkar setelah salah satu korban yang belum diberangkatkan ke Cina berhasil kabur dari Green Hills. Ia mengetahui dari temannya yang sudah berada di Cina, bahwa di sana mereka tidak mendapatkan apa yang sudah dijanjikan.
“Di Cina, para korban justru mendapat perlakuan kekerasan dan dibatasi ruang geraknya. Bahkan, sebagian korban disuruh bekerja serta dijual kembali kepada pria lain di Cina. Dari 18 korban, 3 diantaranya dibawah umur,” kata Umar.
Adapun para korban berasal dari Kab. Purwakarta, Kab. Bandung, Kab. Sukabumi, Tangerang, Jatim, Jateng dan DKI Jakarta. “Tiga orang masing-masing berasal dari luar Jawa Barat, yaitu dari DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ucapnya.
Umar menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Interpol, Kepolisian Cina dan Kedutaaan RI di Cina untuk mengembalikan 12 korban yang sudah tersebar di beberapa kota di Cina. (boni)