BANDUNG, eljabar.com — Direktur bank bjb Syariah Indra Falatehan menilai bahwa potensi pengembangan ekonomi syariah di Jawa Barat sangat besar mengingat provinsi ini mempunyai banyak penduduk muslim dengan dukungan jumlah pesantren yang banyak.
Saat ini, provinsi Jawa Barat berada pada peringkat pertama sebagai daerah dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di Indonesia. Satu alasan yang menjadikan sistem ekonomi berbasis syariahberpotensi besar untuk dapat tumbuh berkembang di Tanah Pasundan.
“Potensinya besar (bagi ekonomi syariah di Jabar) karena kesadaran masyarakat untuk beragama terutama Muslim semakin besar. Itu potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan,” ujar Direktur bankbjb Syariah Indra Falatehan dalam keterangan pers, Selasa (27/2).
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi syariah di Jabar terus memperlihatkan tren positif. Kini, Jabar menduduki peringkat kedua secara nasional setelah Ibu Kota Jakarta terkait pertumbuhan pada sektor ekonomi syariah.
Beberapa objek potensial yang dapat digarap pasar syariah adalah fenomena banyaknya lembaga pendidikan berbasis Islam di Jabar. Menurut catatan Kementerian Agama tahun 2016, total jumlah pesantren di Indonesia sebanyak 28.961 dan 32% diantaranya berada di Jabar. Artinya Jabar hadir sebagai daerah dengan pesantren terbanyak di Indonesia.
Terlebih, menurut data yang dihimpun Bank Indonesia menunjukkan bahwa, setiap pesantren di Jabar memiliki jumlah santri sekitar 500 orang. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa pesantren di Jabar dapat dijadikan sebagai lembaga ekonomi alternatif dalam upaya pemberdayaan masyarakat berbasis syariah.
“Pesantren punya potensi besar. Beberapa waktu lalu, kami sudah bertemu dengan perkumpulan pondok pesantren di Banten. Kami berusaha supaya dana pesantren bisa masuk ke bank bjb Syariah,” ujar Indra.
Selain pesantren, pasar syariah lain yang dapat digarap adalah pemberangkatan haji dan umrah. Mengingat lagi-lagi Jabar hadir sebagai daerah dengan basis jemaat haji terbesar di Indonesia. Bahkan angka pemberangkatan haji serta umroh terus memperlihatkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
“Pemberangkatan haji atau umrah di Jabar naik terus dari tahun ke tahun. Itu potensi besar bagi perbankan syariah untuk dapat menjadi BPS BPIH. kami berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pusat,” ujar Direktur bjb Syariah Indra Falatehan.
Aset bjb syariah meningkat
Berdasarkan catatan, sejak memisahkan diri (spin off) dari bank bjb pada tahun 2010, aset bjb syariah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Saat sebelum pemisahan, nilai aset yang dimiliki bjb syariah tercatat Rp 1 triliun, kini pada 2017 total aset bjb syariah sudah mencapai kurang lebih Rp 7,5 triliun.
Selain aset, BJB Syariah pun mengalami perkembangan lebih baik dari berbagai aspek. Baik dari segi sumber daya insani (SDI), produk, layanan, pembiayaan, dan pendanaan.
Selain aset bjb syariah, pada tahun 2017 lalu, ini bank bjb Syariah sedang melakukan relokasi gedung karena sebagian gedung sudah habis masa kontrak, dan sebagian ada yang pindah ke gedung yang baru.
Sepanjang 2017 lalu, tidak ada penambahan kantor cabang penuh. Saat ini selain gedung kantor pusat yang terletak di Jalan Braga, Bandung, bank bjb syariah sudah mengoperasikan 8 kantor cabang penuh. Dari delapan gedung kantor cabang penuh ini, dua diantaranya berlokasi di Bandung. Sedangkan lainnya berada di Serang, Jakarta, Cirebon, Tasikmalaya dan Bekasi. ***