SUKABUMI, eljabar.com — Dinas Komunikasi dan Informatika (Dikominfo) Kota Sukabumi, menemukan informasi (kabar) teridentifikasi hoax sebanyak enam kejadian hingga bulan Maret 2022 (triwulan ke I).
Dari jumlah tersebut, 2 kasus hoax upaya penipuan mengakukan akun Wakil Walikota Sukabumi, kemudian 3 kasus hoax (bohong) berkaitan denegan Covid-19 yaitu mengenai tentang bantuan sosial, dan satu kabar bohong menegnai pembukaan lowongan pekerjaan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi.
“Sepanjang triwulan I, kami identifikasi ada enam kabar bohong yang beredar diberbagai platform digital. Diantaranya, WhatsApp,” ujar Pranata humas Bidang Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Diskominfo Kota Sukabumi Riksan Satyaprawira, Rabu (20/04/2022).
Untuk itu lanjut Riksan, pihaknya telah melakukan upaya untuk memutus penyebaran kabar hoak tersebut. Salah satunya, menayangkan informasi berisi cek fakta yang berasal dari keterangan narasumber yang berwenang.
“Seperti ada kabar hoax yang mengatasnamakn Pak Wakil Walikota Sukabumi, kita cari kebenaranya termasuk mendapatkan informasi dari yang bersangkutan, dan berita itu dinyatakan bohong, kami langsung menginformasikan itu lewat media sosial yang dimiliki Diskominfo. Diantaranya, media sosial IG, dan FB,” ujarnya.
Upaya lainya untuk terus mengcounter berita hoax, lanjut Riksan, dengan melakukan gerakan literasi digital kepada masyarakat dan ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Dengan gerakan literasi digital kita berikan pemahaman mana berita hoax dan tidak,” akunya.
Riksan mengungkapkan, Diskominfo akan terus meluruskan informasi-informasi bohong tersebut. Terutama yang menyangkut dengan nama Pemkot Sukabumi. Begitu juga, pihaknya terus mencari kabar hoax yang menjadi trendi atau sedang beredar yang dapat meresahkan masyarakat.
“Kami akan terus mengcounter kabar bohong yang beredar di Kota Sukabumi,” pungkasnya. (Anne)