Ditengah Pandemi Covid-19, Desa Sayang Buka Lahan Kosong Jadikan Perkebunan Produktif
SUMEDANG, eljabar.com — Upaya menjaga ketahanan pangan ditengah pandemi Covid-19, lahan kosong di wilayah Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang disulap menjadi lahan perkebunan produktif yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.
Bhabinkamtibmas Desa Sayang Bripka Yuda Permana melaksanakan kegiatan Silaturahmi sekaligus Launching Program Lembur Tohaga Lodaya Desa Sayang serta Penyuluhan Ketahanan Pangan Ditengah Pandemi COVID-19.
“Program Ketahanan Pangan RT 03 RW 12 Desa Sayang melalui Pemanfaatan Lahan Kosong dengan menanam sayuran dan tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar,” kata Kades Sayang Dodi Kurnaedi.
Dalam kegiatan tersebut Bhabinkamtibmas bersama Aparatur Pemerintahan Desa menyampaikan program kepada warga sekitar dan komunikasi dengan para pemilik lahan utk ijin penggunaan lahan. Respon sangat baik-warga mendukung dan pemilik lahan mengijinkan.
“Adapun lokasi program: Blok Caringin Regency 2: 5 kavling luas Total 650M2. Blok Griya Caringin: 6 kavling luas total 600M2. Blok Caringin Village: luas total 750 M2. Blok SMK Padjadjaran: luas total 1000M2. Blok Ciotal luas total 80 M2. Blok Masjid Al Kautsar, luas total 90M2,” kata Babinkamtibmas Desa Sayang Bripka Yuda Permana.
Menurut Bripka Yuda, pembentukan satgas pangan RT, prioritas yang terkena dampak ekonomi Covid-19, dengan Penanggung Jawab Ketua RT 03.
“Pelaksanaan Program Menanam, dimulai dari bulan Februari untuk mengakselerasi program menanam yang sudah dilakukan sebelum pandemik serta Pelibatan warga sekitar dalam pemeliharaan dan perawatan tanaman,” katanya.
Warga sekitar yang dekat dengan lokasi program, lanjut Yuda, berkontribusi merawat tanaman dengan menyiram tanaman dan memberi pupuk organik dari sampah dapur. Juga ronda malam untuk menjaga lingkungan termasuk lahan sayuran.
Adapun, Jenis sayuran dan tanaman pangan yang ditanam yakni Jagung, singkong, ubi jalar, Cengek, kacang panjang, pisang, kangkung, terung, pepaya, Labu besar. Dengan prediksi hasil panen Jagung 2 sampai 3 kwintal, singkong 2-3 kwintal, ubi jalar 1 – 2 kwintal, sawi 1,5 kwintal.
“Yang sudah dan sedang ditanam: Cengek 2000 sampai 2.500 pohon, target 10.000 pohon,” ujarnya.
Menurut Yuda hasil program menanam sebagian untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan secara cuma-cuma, sebagian dijual untuk membiayai operasional program dan menambah pendapatan petugas lapangan/satgas pangan.
“Yang sudah dan sedang dinikmati warga yang membutuhkan: Cengek, sawi, kangkung, daun singkong, kacang panjang, kenikir,” ujarnya.
Program Lembur Tohaga Lodaya tersebut merupakan salah satu upaya dalam menjaga ketahanan Pangan selama Pandemi COVID-19, sehingga masyarakat tetap selalu produktif sehingga dapat menunjang perekonomian keluarga dan warga sekitarnya. (Abas)