DPRD Jabar Dukung Upaya Gubernur dalam Pengendalian dan Perlindungan Lingkungan Hidup

ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG – elJabar.com – Isu lingkungan hidup di Jawa Barat selalu menjadi sorotan, seiring dengan meningkatnya tekanan pembangunan, industrialisasi, serta perubahan iklim yang berimbas langsung terhadap kelestarian alam dan kualitas hidup masyarakat.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi 4 DPRD Jawa Barat, Ir. Prasetyawati, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah strategis Gubernur Jawa Barat dalam memperkuat kebijakan pengendalian dan perlindungan lingkungan hidup di wilayah Jawa Barat.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan Jawa Barat tidak bisa hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi atau besarnya investasi, tetapi juga dari kemampuan pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangan ekosistem, melindungi sumber daya alam, serta memastikan lingkungan tetap lestari untuk generasi mendatang.
Pertumbuhan industri, pembangunan infrastruktur, dan meningkatnya populasi tentu memberikan tekanan yang besar terhadap lingkungan hidup.
“Gubernur Jawa Barat sudah menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan berbagai program pengendalian pencemaran, konservasi sumber daya alam, serta penegakan aturan lingkungan. Kita siap memberikan dukungan penuh agar program ini berjalan optimal,” ujar Prasetyawati, kepada elJabar.com.
Jawa Barat dikenal sebagai provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai lebih dari 50 juta jiwa. Kepadatan ini, ditambah dengan pertumbuhan kawasan industri dan urbanisasi yang masif, membuat tekanan terhadap lingkungan semakin berat.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi Jawa Barat antara lain pencemaran sungai dan air tanah, alih fungsi lahan, pengelolaan sampah, serta kualitas udara.
“Semua persoalan ini membutuhkan sinergi lintas sektor, bukan hanya antara Pemprov dengan DPRD, tetapi juga melibatkan masyarakat, pelaku industri, akademisi, dan komunitas lingkungan. Gubernur tidak bisa bekerja sendirian, begitu juga DPRD. Karena itu, sinergi adalah kunci utama,” jelas Prasetyawati.
Prasetyawati menilai, sejumlah langkah yang telah dilakukan Pemprov Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, patut diapresiasi. Beberapa program tersebut antara lain:
“Langkah-langkah tersebut merupakan bukti nyata bahwa pemerintah provinsi tidak abai terhadap isu lingkungan. Namun, tantangannya adalah bagaimana menjaga konsistensi, keberlanjutan, dan pengawasan di lapangan,” tambahnya.
Sebagai mitra strategis pemerintah, DPRD Jawa Barat memiliki peran penting dalam memastikan kebijakan pengendalian lingkungan berjalan dengan baik. Komisi 4 yang membidangi infrastruktur dan lingkungan hidup berkomitmen untuk memperkuat peran pengawasan dan penganggaran.
Prasetyawati menyebut, ada tiga bentuk dukungan yang akan terus dilakukan DPRD. Pertama, dukungan regulasi. DPRD mendorong lahirnya peraturan daerah (Perda) yang mendukung perlindungan lingkungan hidup, termasuk sanksi tegas bagi pelaku pencemar lingkungan.
Kedua, dukungan anggaran. Program-program lingkungan tidak boleh dianggap sebagai beban, melainkan sebagai investasi jangka panjang. Oleh karena itu, DPRD akan mengawal agar alokasi anggaran untuk sektor lingkungan mendapat porsi memadai.
Dan ketiga, dukungan pengawasan. DPRD bersama masyarakat akan melakukan pengawasan terhadap implementasi kebijakan, termasuk terhadap perusahaan yang berpotensi merusak lingkungan.
“Komisi 4 DPRD Jawa Barat siap mendukung anggaran yang dibutuhkan, sekaligus mengawasi agar tidak ada penyalahgunaan kewenangan maupun pembiaran terhadap pencemaran lingkungan,” tegasnya.
Meski pemerintah dan DPRD sudah bekerja keras, Prasetyawati menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat tetap menjadi faktor penentu. Masyarakat harus diedukasi untuk peduli pada kebersihan, bijak dalam menggunakan energi, dan tidak sembarangan membuang sampah.
“Kebijakan yang baik akan sulit berhasil tanpa dukungan masyarakat. Karena itu, perlu ada kampanye masif, edukasi berkelanjutan, serta pemberdayaan komunitas lokal dalam menjaga lingkungan,” katanya.
Ia mencontohkan, gerakan bank sampah, komunitas peduli sungai, hingga kelompok tani konservasi sudah terbukti efektif dalam menjaga ekosistem. Hal-hal semacam ini harus terus diperkuat.
Prasetyawati berharap agar seluruh pihak dapat lebih serius menempatkan isu lingkungan sebagai prioritas pembangunan Jawa Barat. Ia meyakini, keberhasilan menjaga lingkungan akan berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat, ketersediaan air bersih, ketahanan pangan, hingga kesehatan publik.
“Lingkungan adalah warisan terbesar untuk anak cucu kita. Kalau hari ini kita abai, maka generasi mendatang akan menanggung akibatnya. Saya yakin, dengan komitmen Gubernur yang kuat, dukungan DPRD, serta partisipasi masyarakat, Jawa Barat bisa menjadi provinsi yang maju sekaligus lestari,” pungkasnya. (muis)