Nasional

DPU Bina Marga Jatim Bergerak Cepat Memasang Jembatan Bailey di Kutorejo Nganjuk

NGANJUK, eljabar.com Rusaknya Jembatan Kutorejo Kabupaten Nganjuk pada Sabtu (26/3) lalu sehingga harus ditutup total, menjadi problem tersendiri bagi masyarakat setempat.

Hal ini karena jembatan tersebut merupakan alternatif akses penghubung dari Kabupaten Nganjuk menuju Kab. Bojonegoro.

Demi kepentingan masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur, melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Kediri, langsung bergerak cepat alias gercep berkoordinasi secara internal mengatasi problem tersebut, dengan menghadirkan Jembatan Bailey.

Kepala Seksi Pembangunan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Kediri, Samsul Widjayanto, mengatakan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Jawa Timur untuk melakukan penanganan darurat dengan memasang jembatan Bailey.

“Tim Jembatan Bailey dari Depo peralatan Candi Sidoarjo mengirim jembatan itu pada 3-4 April 2022,” ujar Samsul.

Kemudian, proses perakitan dimulai pada Selasa, 5 April 2022 dan akhirnya selesai 6 hari kemudian yaitu pada tanggal 10 April 2022,” imbuhnya saat ditemui di lokasi, Selasa (12/04/2022), dikutip dari BM News.

Samsul mengatakan, Jembatan Bailey yang didirikan tersebut memiliki panjang sekitar 30 meter, dan lebar sekitar 3,8 meter. Jembatan ini berfungsi sebagai pengganti sementara Jembatan Kutorejo, agar dapat segera dimanfaatkan masyarakat.

“Sampai pada saat kunjungan bapak Kadis PU Bina Marga Jatim pada hari ini, Jembatan Bailey ini masih dalam proses finishing pada sambungan jembatan dengan jalan utama yang sering disebut teknik oprit jembatan,” katanya.

Pada minggu ini Jembatan Bailey sudah dapat dilalui oleh kendaraan kecil dan penumpang, baik roda empat maupun roda dua.

Namun, untuk kendaraan bermuatan berat seperti truk maupun bus masih dilarang melintas. Target ini sesuai instruksi Kepala DPU Bina Marga Jatim, Edi Tambeng Widjaja.

Lebih lanjut Samsul menjelaskan, ambrolnya Jembatan Kutorejo yang memiliki panjang 55,5 meter dengan lebar 5,5 meter terjadi kerusakan pada penyangga jembatan (abutment) yang disebabkan oleh faktor alam, Kamis (24/03/2022).

Selain itu abutment jembatan, gelagar pertama Jembatan Kutorejo juga mengalami keretakan pada Jum’at (25/03Hari berikutnya, Jumat (25/03/2022) dan pada hari berikutnya kerusakan semakin parah yaitu terjadi patahan.

“Jadi pada hari Jumat (25/3) tersebut, Jembatan Kutorejo mulai ditutup total guna mencegah terjadinya kecelakaan yang bisa menimbulkan korban, kemudian pada Sabtu (26/3), terjadi penambahan kerusakan pada pilar utama di sisi utara akibat patah dan tidak bisa dilewati kendaraan sama sekali. Setelah melalui diskusi internal, diputuskan untuk memotong gelagar yang patah sepanjang 7 meter, untuk memberi akses jalan, kami memasang bailey sebagai penanganan sementara,” pungkasnya. (bm/*)

Show More
Back to top button