SUMENEP, eljabar.com – Buntut Dugaan Penipuan pinjaman dana KUR di BRI Sumenep, Madura, nasabah ungkap fakta baru.
Bukan hanya, nama nasabah yang tercatat merah di BI Checking, akan tetapi pihak manajemen bank diduga kuat terlibat dalam kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan langsung oleh nasabah BRI Sumenep, Achmad Suji, warga Kerta Timur, Kecamatan Dasuk.
Pria berusia sekitar 70 tahun ini menyebutkan, penipuan pinjaman dana KUR yang dilakukan oknum pegawai BRI Sumenep inisial A nyatanya dilakukan secara sistematis, terstruktur dan rapi. Artinya, tidak semua kesalahan atas kasus itu dilakukan A seorang melainkan semua manajemen BRI Sumenep diduga kuat terlibat.
Mantan kepala sekolah di salah satu lembaga pendidikan Desa Nyapar ini membeberkan satu persatu informasi yang ia ketahui.
“Termasuk tandatangan kami itu ditiru oleh oknum pegawai BRI ini,” kata Pak Suji mengungkapkan saat dihubungi media ini beberapa hari lalu, Jumat (03/11/2023).
“Sehingga, saya bilang, ini tidak bisa hanya menyalahkan oknum inisial A saja. Sebab, bank ini kan BUMN, kok bisa peristiwa begini tidak tahu?,” tambahnya.
Seharusnya, kata Pak Suji, pihak bank menjalankan mekanisme perbankan dengan benar. Ia menuding, semua manajemen BRI diduga terlibat atas kasus tersebut.
“Itu pastinya kan ada tukang surveinya, pengawasnya, hingga ada yang memberikan disposisi. Jadi menurut saya, bukan hanya A yang keliru, tapi semua manajemen di bank itu sendiri,” tudingnya.
Korban penipuan pinjaman dana KUR BRI tahun 2018 lalu itu terbilang banyak. Warga Kecamatan Dasuk menjadi zona merah kala itu.
“Tapi masih banyak nasabah BRI di Kecamatan Dasuk yang sampai saat ini masih belum selesai juga kasusnya. Saya merasa kasihan,” katanya.
Meski kasus ini sudah dianggap selesai oleh pihak BRI Kantor Cabang Sumenep, namun trauma yang dirasakan para nasabah sulit untuk hilang.
Imbasnya, mereka tidak lagi bisa mengajukan pinjaman dana KUR di bank plat merah ini.
“Walaupun sudah lunas ini sangat sulit melakukan pinjaman lagi,” ucap Pak Suji.
“Pihak BRI ini kami nilai sudah cuci tangan. Kenapa saya bilang demikian, karena masyarakat yang dijadikan korban. Padahal ini murni kekeliruan manajemen pihak bank sendiri,” sambungnya.
Ia berharap, pihak BRI seharusnya melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus yang telah merugikan nama nasabahnya sendiri itu.
“Jadi jangan serta merta kesalahan itu dibebankan semua kepada nasabah. BRI jangan tutup mata, telaah dulu, yang salah itu siapa? Pihak manajemen atau nasabah,” tegas Suji.
Suji membeberkan bahwa banyak nasabah BRI yang melunasi angsuran pinjaman KUR sebelum batas waktu angsuran atau jatuh tempo. Alasannya, takut peminjaman dana KUR yang diajukan bertambah dengan sendirinya tanpa sepengetahuan pemohon atau nasabah itu sendiri. Akibat trauma peristiwa itu akhirnya nasabah BRI di Kecamatan Dasuk memilih untuk pindah menjadi nasabah bank lain.
Sekedar informasi, oknum pegawai BRI Sumenep inisial A yang terlibat kasus penipuan dana KUR itu sudah dinonaktifkan pasca peristiwa ini mencuat.
Dikonfirmasi terpisah belum lama ini, Bagian Supervisor Kantor BRI Cabang Sumenep, Ihwan, mengaku sudah mendatangi nasabah yang menjadi korban penggelapan pinjaman dana KUR asal Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk itu.
“Lastarè pon ba’ari’ kaulâ, Pa’. kaulâ bâ’âri’ ka ka’essa’ pon, ka Pa’ Suji ghânèka. Èngghi dhingghâl ḍhimèn ghi, nèka’ kaulâ ghi’ apel pagi,” jawab Ihwan dalam bahasa Madura saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.
“Sudah itu kemarin, Pak. Saya kemarin sudah ke sana dah, ke Pak Suji. Ya, sudah dulu ya ini saya masih doa pagi,” sambung Ihwan dengan nada terburu-buru.
Disoal tentang kesan bahwa manajemen BRI Sumenep diduga cuci tangan dengan melimpahkan beban kesalahan ke pihak nasabah, Ihwan berkelit dan langsung memutus sambungan teleponnya.
“Enten, mala ano napa.. Enten ta’ aḍhâbu nga’ ghânèka,” ucap Ihwan dalam bahasa halus Madura.
“Nggak, malah anu, apa.. jadi bukan bilang begitu,” pungkirnya dan langsung menutup sambungan selulernya.
Atas kasus ini, spekulasi yang berkembang ditengah masyarakat menyebutkan bahwa pihak BRI Kantor Cabang Sumenep diduga telah menyuap korban dengan iming-iming dapat mengajukan pinjaman dana KUR.
Indikasi itu terlihat ketika korban penipuan pinjaman dana KUR BRI warga asal Kerta Timur sudah tidak lagi merespon sambungan telepon sejumlah media walaupun beberapa kali dihubungi. (ury)