BANDUNG, eljabar.com — Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., berharap mahasiswa dapat berpartisipasi dan juga berbagi ilmu pengetahuan, sehingga peraturan daerah maupun produk hukum yang dihasilkan dapat berkontribusi positif bagi Kota Bandung.
Hal tersebut, disampaikannya pada Training Legislatif Nasional di Universitas Pasundan, di Jalan Lengkong, Kota Bandung, Sabtu (03/06/2023).
“Mahasiswa bisa meminta ikut berpartisipasi atau share knowledge kepada lembaga legislatif,” ujarnya.
Menurut Edwin, mahasiswa atau pemuda merupakan agen perubahan, sehingga dapat memberikan perubahan atau pembangunan di tengah masyarakat ke arah yang lebih baik.
Terlebih dengan adanya bonus demografi di Indonesia pada 2045, artinya akan banyak jumlah penduduk dengan usia produktif. Situasi ini bisa berdampak positif maupun negatif bagi perkembangan Indonesia ke depannya.
“Ketika generasinya unggul, berkualitas, cerdas, etos kerja bagus dan kompetitif, maka Indonesia yang gemilang bisa terwujud. Tapi jika generasi mudanya malas, bodoh, akhlak buruk, maka bonus demografi ini bisa jadi malapetaka,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap ke depannya generasi muda di Indonesia, khususnya Kota Bandung dapat menjadi generasi berkualitas. Salah satunya dengan meningkatkan literasi membaca, karena Indonesia masih tergolong rendah untuk minat baca.
“Saya berharap ke depan legislator diisi oleh orang-orang berkualitas, maka kepada anak muda jangan takut bermimpi besar. Karena semua diawali oleh mimpi, seperti bagaimana mimpi founding father kita untuk merebut kemerdekaan dari penjajah dan memajukan bangsa, yang semua itu berawal dari mimpi,” ujarnya.
Selain itu, perlu juga meningkat keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., sehingga dapat menebar kebaikan dalam berbangsa dan bernegara. Serta ditambah dengan memiliki wawasan kebangsaan, dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan patriotisme di kalangan mahasiswa maupun pemuda.
“Dalam hal ini, mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan di Kota Bandung, termasuk kontrol sosial dan kritis di tengah masyarakat,” katanya. ***