FITRA JABAR: Anggaran Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Diduga Bermasalah
BANDUNG, elJabar.com – Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Gede Bage Kota Bandung terus menuai polemik.
Setelah netizen mempermasalahkan besarnya anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan Mesjid tersebut, beberapa waktu yang lalu sejumlah kelompok masyarakat sipil mempermasalahkan kemungkinan praktek KKN di proyek Mesjid ini.
Selain itu, akhir-akhir ini juga muncul keluhan terkait akses ke Masjid Raya Al Jabbar yang dirasa cukup menyulitkan.
Diluar berbagai polemik tersebut, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jabar menemukan masalah baru dalam proses pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
Dari studi yang dilakukan, FITRA Jabar juga menyoroti adanya indikasi praktek korupsi di proses pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
Hal ini menurut Dewan Daerah FITRA Jabar Nandang Suherman, terlihat dari temuan audit BPK menyebutkan adanya potensi kelebihan bayar sebesar Rp 300 juta kepada salah satu kontraktor pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
Kelebihan bayar ini terjadi di pekerjaan yang dilaksanakan tahun 2017 sampai 2018.
“Pihak penegak hukum sebaiknya menelusuri lebih lanjut, kenapa kelebihan bayar ini bisa terjadi.
Karena kelebihan bayar bisa menjadi indikasi adanya mark up dari proyek yang ujungnya terkait dengan korupsi,” ungkap Nandang Suherman, kepada elJabar.com, Senin (30/1/2023).
Potensi munculnya kasus korupsi juga terindikasi dari pelaksanaan proyek yang tidak tertib administrasi.
Dari total anggaran yang dihabiskan melalui proses lelang (yang ada di LPSE) yaitu sekitar Rp. 1,1 triliun, menurut Nandang Suherman, hanya sekitar Rp 590 milyar proyek yang memiliki informasi terkait nilai kontraknya.
Jika dilihat jumlah proyek dari total 60 proyek untuk pembangunan Mesjid ini, hanya ada 15 proyek atau 25 persen yang memiliki informasi terkait nilai kontrak.
“Ada berbagai kemungkinan dibalik tidak tercantumnya nilai proyek di website LPSE. Dari mulai kelalaian administrasi atau ada kesengajaan untuk menyembunyikan sesuatu,” tegas Nandang.
Fitra Jabar mendorong aparat hukum maupun aparat yang terkait dengan audit seperti BPK untuk memberikan perhatian lebih terhadap proyek pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
“Para aparat tersebut diharapkan dapat mengungkap berbagai praktek pelanggaran hukum yang ada di proyek Masjid Raya Al Jabbar,” pungkasnya. (muis)