BANDUNG, eljabar.com — Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kota Bandung menyampaikan Pandangan Umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Bandung perihal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045, pada Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Kamis (02/05/2024).
Rapat Paripurna ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Ir. Kurnia Solihat, didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., dan diikuti oleh para anggota DPRD Kota Bandung. Dari Pemkot Bandung, hadir Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono beserta jajaran.
Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi dan mendukung arah kebijakan RPJPD Kota Bandung 2025-2045 yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan Trisakti serta berpihak kepada Wong Cilik. Hal ini tercermin dalam arah kebijakan RPJPD Kota Bandung Tahun 2025-2045.
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mencermati hal pertama pada misi pembangunan Pemerintah Kota Bandung tentang “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Inovatif, Berkualitas, dan Berdaya Saing”. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung sepenuhnya RPJPD Kota Bandung 2025-2045, dengan memandangnya sebagai langkah konkret dalam mewujudkan ajaran-ajaran Bung Karno. Melalui pendekatan yang mencakup Pancasila, Trisakti, dan prinsip berpihak kepada Wong Cilik, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melihat RPJPD sebagai instrumen untuk menciptakan masyarakat yang inovatif, berkualitas, dan berdaya saing.
Tahapan pembangunan yang terstruktur dengan fokus pada penguatan fondasi pembangunan, akselerasi pembangunan, pemantapan pembangunan, dan mencapai perwujudan kota yang kreatif, agamis, maju, dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan jangka panjang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dengan penekanan pada kesehatan, pendidikan, ekonomi mikro, kecil, dan menengah, serta kualitas hidup masyarakat, RPJPD Kota Bandung 2025-2045 dianggap sebagai perwujudan nyata dari visi pembangunan yang berdasarkan pada nilai-nilai kebangsaan dan kesejahteraan sosial.
Terkait misi ke-2 yang diarahkan untuk mencapai visi ekonomi inklusif, tangguh, dan kreatif, senapas dengan ajaran-ajaran Bung Karno. Melalui implementasi Trisakti, misi ini mengedepankan kemandirian ekonomi dengan fokus pada penguatan fondasi pembangunan, termasuk upaya peningkatan ketersediaan pangan, pengembangan pertanian perkotaan dan perikanan, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Kolaborasi antarlembaga dan pembangunan ekosistem ekonomi kreatif menjadi bagian integral dari tahapan pembangunan, menjadikan RPJPD sebagai instrumen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya golongan Wong Cilik.
Dengan penekanan pada percepatan dan pemantapan hasil pembangunan, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yakin RPJPD Kota Bandung akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang berdaulat politik, berdikari ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Menanggapi misi ke-3 RPJPD 2025-2045 yang berfokus pada penguatan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memandang RPJPD sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan keberpihakan kepada Wong Cilik. Tahapan pembangunan yang terstruktur dengan penyederhanaan regulasi, peningkatan partisipasi masyarakat, dan percepatan digitalisasi pelayanan publik di Tahap I hingga Tahap III dipandang sebagai langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam Tahap IV, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berharap RPJPD akan mencapai puncaknya sebagai Bandung Kota Jasa yang kreatif, agamis, maju, dan berkelanjutan melalui implementasi regulasi yang mendukung investasi, pemanfaatan digitalisasi dalam pelayanan publik, dan optimalisasi tata kelola pemerintahan.
Mengenai misi ke-4 yang bertujuan untuk menciptakan kondusivitas daerah, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengupayakan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan keberpihakan kepada Wong Cilik. Tahapan pembangunan yang terstruktur dari Tahap I hingga Tahap III, dengan penekanan pada penguatan fondasi pembangunan, perluasan keamanan, penegakan hukum, serta peningkatan riset ekonomi produktif, dianggap sebagai langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam Tahap IV, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berharap RPJPD akan mencapai puncaknya sebagai Bandung Kota Jasa yang kreatif, agamis, maju, dan berkelanjutan melalui optimalisasi berbagai langkah strategis dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melihat Misi ke-5 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2025-2045 sebagai langkah penting dalam mewujudkan masyarakat madani, beragama, berbudaya, dan berwawasan lingkungan, sejalan dengan ajaran-ajaran Bung Karno, terutama Pancasila dan Trisakti. Melalui empat tahap pembangunan, RPJPD diharapkan akan memperkuat nilai-nilai budaya lokal, kerukunan antar etnis dan agama, serta melindungi hak-hak individu dan lingkungan.
Tahapan pembangunan yang terstruktur dari Tahap I hingga Tahap III, dengan penekanan pada peningkatan dan pemantapan program-program yang telah dijalankan sebelumnya, dianggap sebagai langkah krusial dalam mencapai visi Kota Bandung sebagai pusat kreatif, agamis, maju, dan berkelanjutan. Dalam Tahap IV, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berharap RPJPD akan mencapai puncaknya sebagai Bandung Kota Jasa yang mencerminkan keberagaman budaya, keharmonisan sosial, dan keberlanjutan lingkungan melalui optimalisasi program-program yang telah teruji dan terbukti efektif sebelumnya.
Sedangkan terkait Misi ke-6 arah kebijakan RPJPD yang bertujuan untuk menciptakan penataan ruang yang terpadu dan berkualitas, dipandang sebagai langkah krusial dalam mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan keberpihakan kepada Wong Cilik. Melalui empat tahap pembangunan, mulai dari fokus pada pengembangan tata ruang wilayah hingga optimalisasi program-program yang telah dilaksanakan sebelumnya, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan percaya bahwa RPJPD akan menjadi instrumen penting dalam menghasilkan Bandung Kota Jasa yang mencerminkan kreativitas, keagamaan, kemajuan, dan keberlanjutan yang berkelanjutan.
Adapun terkait Misi ke-7 yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana berkualitas, inklusif, dan ramah lingkungan, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memperjuangkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, serta keberpihakan kepada Wong Cilik. Tahapan pembangunan dari Tahap I hingga Tahap III, dengan fokus pada peningkatan akses infrastruktur dasar, perumahan terjangkau, infrastruktur perkotaan, dan transportasi publik rendah emisi, dianggap sebagai langkah penting dalam menciptakan kondisi yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Dalam Tahap IV, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berharap RPJPD akan mencapai puncaknya sebagai Bandung Kota Jasa yang mencerminkan kreativitas, keagamaan, kemajuan, dan keberlanjutan melalui optimalisasi sarana dan prasarana yang telah dibangun sebelumnya.
Terakhir, mengenai Misi ke-8 yang bertujuan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan berkesinambungan, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengupayakan sinkronisasi dokumen perencanaan, termasuk RPJPD dan RTRW, serta pengembangan pembiayaan inovatif dalam empat tahap pembangunan.
Dari Tahap I hingga Tahap III, dengan akselerasi proses sinkronisasi dokumen perencanaan dan penguatan pembiayaan inovatif, fraksi memandangnya sebagai langkah penting dalam mencapai visi Bandung sebagai kota jasa yang kreatif, agamis, maju, dan berkelanjutan. Tahap IV menandai puncak perwujudan visi tersebut dengan pemantapan sinkronisasi dokumen perencanaan dan pembiayaan inovatif, menjadikan RPJPD sebagai instrumen utama dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama Wong Cilik.
Dengan komitmen pada nilai-nilai Bung Karno, Fraksi PDI Perjuangan yakin bahwa RPJPD Kota Bandung 2025-2045 akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Bandung sebagai kota jasa yang kreatif, agamis, maju, dan berkelanjutan. *red