KAB. BANDUNG, eljabar.com —Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Bandung, H. Ahmad Zaenal Sabarudin, menanggapi pernyataan Kadisdik Kab. Bandung, DR. Juhana, mengenai tidak wajibnya pembelajaran tatap muka di awal Januari 2021.
Menurut Ahmad, itu merupakan suatu kewajaran sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus Covid-19. Mengingat situasi saat ini jumlah warga terkonfirmasi Covid-19 ada penambahan, sehingga timbul kekhawatiran apabila melaksanakan pembelajaran tatap muka bisa menjadi penyebab klaster baru.
“Kami mengakui kalau pembelajaran daring itu memang tidak efektif karena ada keterbatasan waktu dan juga mungkin kuota bagi siswa,” katanya di ruang Fraksi PKS DPRD Kab. Bandung, Selasa (06/01/2021).
Ahmad menambahkan, pembelajaran daring akan berbeda kualitasnya dengan pembelajaran langsung. Karena guru bisa melihat langsung keadaan murid, perkembangan psikologisnya, termasuk dengan maju mundurnya prestasi siswa.
“Kita tidak tahu sampai kapan keadaan ini berlangsung. Kalau dilihat dari situasi dan kondisi sekarang ini ada kemungkinan akan cukup lama menghadapinya. Malah ada wacana untuk Jawa Barat-Bali akan dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Pusat dikarenakan jumlah warga yang terinfeksi bertambah banyak,” ujarnya.
Kenyataan tersebut akan sangat berdampak pada beberapa sektor, diantaranya masalah sosial, perekonomian, juga pendidikan.
Ahmad merasa prihatin dengan keadaan itu, dan berharap masalah pandemi Covid-19 bisa segera tertanggulangi dengan secepatnya. Untuk realisanya dibutuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk mematuhi serta mentaati protokol kesehatan (prokes) sesuai anjuran pemerintah.
“Salah satu pencegahan yang mudah tapi kadang dibuat lalai adalah dengan selalu memakai masker saat keluar rumah dan melakukan 3M. Untuk itu kepada semua warga untuk senantiasa waspada dengan ancaman Covid-19. Hindari kegiatan yang menyebabkan kerumunan orang, dan patuhi protokol kesehatan. Insya Alloh, kita semua bisa terhindar dari virus yang mematikan ini,” tandasnya. *Red