Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi: Antara Out of the Box dan Kritik One Man Show

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, mencuri perhatian publik dengan gaya kepemimpinannya yang dinilai tidak biasa. Dedi tampil sebagai sosok pemimpin yang mengedepankan aksi nyata di lapangan ketimbang berkutat terlalu lama dalam diskusi rapat.
Pendekatan yang “out of the box” ini membawa warna baru dalam pola kepemimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, di balik gebrakannya, tak sedikit pula yang mempertanyakan metode kerjanya, bahkan menuduhnya sebagai sosok “one man show”.
Kebijakan yang Out of the Box
Sejak awal masa jabatannya, Dedi Mulyadi sudah menunjukkan pendekatan berbeda. Ia menolak terpaku pada prosedur birokrasi yang panjang dan berbelit.
Dalam banyak kasus, Dedi Mulyadi memilih turun langsung ke lapangan, melihat, merasakan, dan mengeksekusi solusi secara cepat. Misalnya, dalam menangani banjir di beberapa wilayah, Dedi Mulyadi tidak menunggu laporan formal masuk ke mejanya.
Ia justru mendatangi langsung lokasi terdampak, mengerahkan sumber daya, dan memastikan solusi segera dijalankan.
Dalam bidang pendidikan, Dedi Mulyadi menginisiasi program revitalisasi sekolah berbasis budaya lokal. Alih-alih hanya mengandalkan pembangunan fisik, ia memperkuat karakter siswa melalui kearifan lokal Sunda. Kebijakan ini sempat dianggap tidak lazim oleh sebagian kalangan, namun di lapangan, antusiasme masyarakat justru sangat tinggi.
Respon Pemangku Kebijakan dan DPRD
Gaya kerja cepat dan responsif Dedi Mulyadi memang membuat beberapa pemangku kebijakan merasa kurang nyaman. Beberapa anggota DPRD Jawa Barat bahkan dikabarkan merasa “kaget” dengan ritme kerja Dedi Mulyadi yang tidak lazim dalam struktur birokrasi konvensional. Mereka menganggap langkah-langkah Dedi Mulyadi kerap melewati mekanisme formal, sehingga menimbulkan ketegangan kecil di antara kalangan legislatif.
Namun, untuk para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jawa Barat, responsnya cenderung berbeda. Meski sempat kewalahan mengikuti ritme “gerak cepat” Dedi Mulyadi, para kepala OPD akhirnya menyesuaikan diri. Mereka memahami bahwa tuntutan Dedi Mulyadi bukan sekadar kecepatan, melainkan juga efektivitas dan ketepatan sasaran.
Isu One Man Show: Salah Kaprah?
Salah satu kritik yang cukup sering dilemparkan ke Dedi Mulyadi adalah tudingan bahwa ia menjalankan pemerintahan secara “one man show”.
Ada dari kalangan akademisi menyatakan bahwa Dedi kerap mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan Gubernur, Wakil Gubernur, maupun Sekretaris Daerah.
Namun, narasi ini sebenarnya tidak akurat. Berdasarkan informasi dari lingkungan internal Pemprov, Dedi Mulyadi selalu berkoordinasi dengan Wakil Gubernur dan Sekda dalam setiap langkah strategisnya.
Ia memang mengambil peran eksekutor di lapangan, tetapi bukan berarti menutup ruang komunikasi dan koordinasi. Dalam banyak kesempatan, Dedi Mulyadi justru berbagi tugas dengan rekan-rekannya di pemerintahan, memastikan semua program tetap berjalan dalam koridor kebijakan yang telah dirancang bersama.
Mengapa Turun ke Lapangan?
Dedi Mulyadi tampaknya memahami bahwa permasalahan Jawa Barat terlalu kompleks untuk diselesaikan hanya dengan diskusi-diskusi panjang di ruang rapat. Baginya, solusi terbaik adalah dengan menemukan langsung akar masalah di lapangan dan mengeksekusinya secepat mungkin. Prinsipnya sederhana: mendekatkan masalah dan solusi.
Cara kerja ini membuat Dedi Mulyadi lebih terhubung dengan rakyat. Ia tidak hanya sekadar menerima laporan di atas kertas, tapi menyaksikan sendiri kondisi di lapangan.
Dengan begitu, ia bisa memastikan bahwa intervensi pemerintah benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar proyek formalitas.
Birokrasi Vs. Aksi Nyata
Bagi sebagian orang yang terbiasa bekerja secara formalistik dan prosedural, metode Dedi Mulyadi mungkin terasa mengganggu. Mereka terbiasa dengan pola kerja yang mengutamakan rapat, penyusunan dokumen, dan proses administratif panjang. Dalam paradigma itu, keputusan diambil setelah melalui banyak lapisan pertimbangan.
Namun, Dedi Mulyadi memilih jalan berbeda. Ia tidak menihilkan prosedur, tapi juga tidak membiarkan prosedur menghambat kebutuhan rakyat. Dalam pandangan Dedi Mulyadi, jika terlalu banyak rapat tanpa aksi nyata, maka yang dirugikan adalah rakyat yang menunggu perubahan.
Hasil yang Berbicara
Meski diserang kritik, banyak hasil nyata yang berbicara tentang efektivitas gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi. Dipastikan indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan publik di Jawa Barat menunjukkan tren positif.
Beberapa proyek yang sempat mangkrak di masa pemerintahan sebelumnya, berhasil dipercepat penyelesaiannya berkat keberanian Dedi Mulyadi untuk mengambil keputusan dan eksekusi cepat.
Tantangan dan Harapan
Tentu saja, pendekatan Dedi Mulyadi bukan tanpa tantangan. Gaya kepemimpinan “gerak cepat” ini menuntut kesiapan seluruh aparatur pemerintah untuk berubah. Tidak semua birokrat siap dengan perubahan ritme ini. Dedi Mulyadi harus terus membangun kultur kerja baru yang berorientasi pada solusi cepat dan nyata.
Kedepan, penting bagi Dedi Mulyadi untuk terus menjaga keseimbangan antara kecepatan aksi dan tetap menghormati prinsip good governance. Ia juga perlu mengintensifkan komunikasi kepada publik dan legislatif agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai metode kerjanya.
Gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi memang tidak biasa. Ia berani mengambil jalan yang berbeda: mempercepat solusi tanpa terjebak dalam birokrasi berbelit. Kritik “one man show” yang dialamatkan kepadanya tampaknya lebih karena ketidaksiapan sebagian kalangan untuk beradaptasi dengan perubahan ritme kerja.
Dalam dunia pemerintahan yang seringkali lambat bergerak, kehadiran pemimpin seperti Dedi Mulyadi menjadi nafas segar. Ia membuktikan bahwa dengan keberanian, ketegasan, koordinasi yang tepat, serta kemauan untuk bekerja nyata di lapangan, perubahan bisa dilakukan.
Jawa Barat butuh pemimpin yang tidak hanya berpikir, tetapi juga bertindak. Dan Dedi Mulyadi, dengan segala keunikannya, sedang menjawab kebutuhan itu.
Penulis adalah Mohamad Isnaeni, Wakil Pemimpin Redaksi elJabar.com