GMBI Sumedang: RUU HIP Telah Mengkerdilkan Kewibawaan dan Martabat Pancasila
SUMEDANG, eljabar.com — Penolakan terhadap Rancangan Undang Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) menuai polemik di berbagai daerah, salahsatunya datang dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Sumedang.
“Kami menolak tegas RUU HIP. Pasalnya dinilai telah mengecilkan arti ideologi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Dengan adanya RUU HIP mengartikan telah mengkerdilkan kewibawaan dan martabat Pancasila,” tegas Ketua LSM GMBI Distrik Sumedang Yudi Tahyudin Sunardja kepada eljabar.com, Jum’at (19/06/2020).
Menurut Yudi, jika ideologi diatur UU artinya Pancasila ada dibawah UU dan itu disinyalir sangat berbahaya.
“RUU HIP yang kini menjadi pembahasan Pemerintah Pusat maupun DPR RI merupakan persoalan baru, bahkan akan menjadi bola panas bahkan bisa menimbulkan gejolak yang berujung kepada disintegrasi bangsa dan hal ini sangat harus dihindarkan,” jelasnya.
Terlebih, terang Yudi, publik menilai, selain tidak urgen sejumlah poin yang dibahas dalam RUU HIP itu dianggap akan melemahkan Sila Ketuhanan.
“Sangat wajar apabila GMBI yang setia bela Pancasila menolak keras terhadap rencana dilaksanakannya pembahasan RUU HIP oleh pemerintah dan DPR RI. Bahkan LSM GMBI Distrik Sumedang berencana akan melakukan aksi besar-besaran di Jawa barat (Jabar) dalam rangka menolak RUU HIP,” tegasnya.
Intinya, terang Yudi, GMBI berharap, Pancasila jangan di rubah-rubah lagi, karena selain akan merubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara juga akan merubah aspek kehidupan.
“Kita harus dapat menghargai cita-cita para pendiri bangsa di negara tercinta ini,” katanya.
Oleh karena itu, sambung Yudi, sebagai kader anak bangsa yang berfalsafahkan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harga mati diajarkan untuk setia membela negara.
“Dan GMBI kerap menyerukan hal itu pada setiap gerakan apapun di GMBI, mengingat GMBI dilahirkan sebagai bagian dari pada bela negara,” tuntasnya. (Abas)